TERAS7.COM – Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hilirisasi Minyak Atsiri pada senin (22/4) di Aula Kantor Disperindag Kabupaten Banjar.
Bimtek yang dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Hj. Raudhatul Wardiyah ini diikuti 20 orang peserta yang akan mendapatkan pelatihan untuk mengolah bunga-bunga yang ditanam seperti Mawar, Melati dan Kenanga menjadi minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
2 orang tenaga ahli dari CV. Orizho Indonesia, perusahaan yang bergelut dalam produksi minyak atsiri dari DIY. Yogyakarta diundang menjadi pamateri dalam Bimtek ini.
Salah satu pamateri, Muhammad Mawazi saat ditemui oleh Teras7.com disela-sela Bimtek mengungkapkan, minyak atsiri pada dasarnya adalah minyak yang diekstrak dari tanaman dan dikenal masyarakat sebagai minyak essensial dan minyak aromatik.
“Minyak atsiri merupakan minyak mudah menguap dan berasal dari beberapa tanaman. Kandungan minyak ini dapat ditemukan di batang, kulit, buah, akar, daun dan cangkang buah,” ujarnya.
Ia menjelaskan minyak atsiri pada dasarnya adalah metabolisme sekunder dari tanaman yang berguna untuk mempertahankan diri dari hama, jamur dan serangga.
“Jadi minyak atsiri merupakan senyawa terpen dan aromatik yang diambil dari tanaman. Misalnya ada dalam tanaman cengkeh yang mengandung senyawa yang bisa mengusir hama, jamur, belalang dan serangga lain yang membut cengkeh dapat tumbuh sampai ratusan hingga puluhan ribu tahun. Senyawanya bisa diekstrak menjadi minyak atsiri,” katanya.
Mawazi mengungkapkan semua minyak yang diekstrak dari tanaman dapat disebut sebagai minyak atsiri, cara mengekstraknya ada 2 macam yaitu dengan proses fisika dan proses kimia.
“Untuk mengekstraknya antara lain melalui perbedaan titik didih uap di ketel uap atau destilasi agar minyak atsiri terpisah dari tumbuhan. Sedangkan yang utama kami ajarkan akan kita gunakan disini dengan memasukkan tumbuhan seperti bunga ke dalam larutan lemak agar minyak atsirinya berpindah ke lemak hewan. Dilakukan selama beberapa hari dan setiap hari bunganya diganti. Setelah cukup baru nanti akan diekstraksi dengan alkohol. Baru kita akan pisahkan antara alkohol dengan minyak atsirinya. Ini digunakan karena minyak atsiri dari beberap bunga seperti melati dan mawar sangat kecil, hanya 0,001% dari bunga. Sedangkan bunga kenanga yang punya kandungan 1-1,5% dapat kita ekstrak dengan metode destilasi. Juga kami ajarkan pengolahan sisa sampingan dari minyak atsiri,” jelasnya.
Minyak Atsiri sendiri ujar Mawazi, selain menjadi minyak essensial dan minyak aromatik seperti minyak cengkeh, minyak mawar, minyak kayu putih dan sebagainya, dapat juga digunakan sebagai bahan kosmetik, lulur, obat dan sabun.
Juga hasil hasil sampingan dari produksi minyak atsiri dari bunga ini dapat digunakan sebagai bahan body spray, body mist, karbol dan sabun cair.