TERAS7.COM – Tak hanya merendam ribuan rumah warga di Kabupaten Banjar, banjir yang menggenangi hampir seluruh Kecamatan di Bumi Serambi Mekkah ini juga merendam berbagai fasilitas umum.
Diantaranya berdasarkan data dari Pemkab Banjar, sebanyak 6 Unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar pun turut terendam.
Hal ini pun dibenarkan oleh Kasubag Humas dan Hukum PDAM Intan Banjar, Hikmatullah saat ditemui diruang kerjanya pada Selasa (19/1).
Salah satu fasilitas IPA yang sempat terendam banjir kata Hikmatullah adalah IPA PDAM di Pinus Banjarbaru.
“Ada beberapa instalasi kita yang kena, salah satunya di Pinus. Tapi yang cukup parah dan harus kita stop operasionalnya ada di Astambul. Untuk fasilitas lain seperti di Simpang Empat yang sempat turut distop setelah genangan air turun kembali bisa dioperasionalkan,” ungkapnya.
Selain itu banjir ini juga menyebabkan gangguan pelayanan di beberapa daerah, seperti di Astambul yang harus stop total dan aliran air yang mengecil di ujung-ujung jaringan PDAM di sekitar Martapura-Banjarbaru.
Semenyara itu Kasubag SDM PDAM Intan Banjar, Untung Hartaniansyah menyebut stopnya pelayanan PDAM di beberapa daerah akibat fasilitas PDAM sempat direndam banjir dengan ketinggian hingga leher orang dewasa.
“Yang tak mengalir misalnya di Astambul, instalasi kita terendam air hingga seleher orang dewasa. Karena itu demi keselamatan operasional dan petugas, jadi tak bisa kita jalankan. Sementara instalasi kita yang juga sempat terendam di Simpang Empat sudah operasional,” terangnya.
Untung menambahkan sebagian pipa yang ada di Mataraman juga putus akibat banjir yang juga membuat akses jalan Martapura-Hulu Sungai terputus dan berdampak pada mati totalnya pelayanan di kawasan Astambul.
Tingkat kerusakan, baik instalasi maupun jaringan pipa masih belum diketahui dan sedang dalam inventarisir, menunggu air yang menggenang surut.
“Perbaikan juga menunggu saat air surut, tapi rekan-rekan kita di lapangan terus menyisir lokasi, kalau ada yang rusak langsung diperbaiki. Karena itu data-data kerusakan sedang diolah dan kita dalam waktu cepat akan menormalisasi pelayanan ke pelanggan,” ujar Untung.
Normalisasi tersebut lanjutnya termasuk normalisasi pengolahan air baku di IPA Pinus yang sejak beberapa waktu lalu mendapatkan sumber air baku berwarna coklat akibat terjadinya longsor di daerah hulu.