TERAS7.COM – Berdasarkan prakiraan dari BMKG, Kabupaten Banjar akan mulai memasuki musim kemarau pada pertengahan Juni 2020.
Seperti siklus tahunan, musim kemarau biasanya menjadi momok, tak hanya menimbulkan kekeringan dan kabut asap, tapi juga menyasar sektor usaha.
Salah satunya adalah usaha budidaya perikanan yang cukup terdampak, selain debit aliran sungai yang turun, kematian ikan dalam jumlah besar cukup sering terjadi.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Banjar, HM. Riza Dauly saat melakukan kunjungan ke pembudidaya ikan di Desa Mali-Mali, Kecamatan Karang Intan pada Rabu (10/6) mengatakan para pembudidaya harus melakukan antisipasi.
“Setiap terjadi musim kemarau, para pembudidaya ikan harus melakukan antisipasi agar musibah kematian ikan seperti tahun lalu tidak terjadi lagi,” katanya.
HM. Riza Dauly menghimbau agar pembudidaya ikan mengatur siklus tebar benih ikan dalam beberapa waktu yang akan datang.
“Diperkirakan nanti akan ada pembersihan dan pengeringan irigasi pada pertengahan bulan Juli-Agustus 2020 dan berpengaruh pada debit air Sungai Riam Kanan dan Sungai Martapura,” katanya.
Karena itu ia menghimbau selain mengatur siklus tebar benih, juga memanen ikan segera ketika siap panen.
“Sementara yang masih belum siap panen, kita treatment dengan memberikan obat-obatan ikan seperti vitamin C dan probiotik agar daya tahan ikan baik,” tutup Riza Dauly.