TERAS7.COM – Muhammad, warga Cindai Alus juga menyampaikan, bahwa pada hari ini tadi (kamis, 17/6), air PDAM yang ia akan gunakan sangat keruh.
“Pas mau mengisi bak mandi, air yang keluar jernih, saya tinggal kan sebentar keluar ke warung, pas balik ke rumah, air yang mengalir sangat keruh, tidak coklat, tapi lebih gelap, seperti air rawa gambut, akhirnya hari ini harus olahraga menguras bak mandi,” ucapnya.
Kederasan air lanjutnya, juga sangat berkurang. Biasanya kalau menyiram tanaman air pancurannya bisa mencapai 5 sampai 6 meter, sementara hari ini cuma bisa maksimal sampai 3 meteran.
Sebelumnya, Kasubag Humas dan Hukum PDAM Intan Banjar, Hikmatullah saat ditemui diruang kerjanya mengucapkan terima kasih atas keluhan yang disampaikan masyarakat.
“Kita berterima kasih atas keluhan yang sudah disampaikan sebagai bagian dari pelayanan kami terhadap pelanggan. Kami akan mengirimkan tim teknis untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas air mulai produksi hingga transmisi,” katanya.
Pihak PDAM akan memeriksa apakah kualitas air yang dinilai keruh tersebut terjadi di wilayah sekitar atau hanya di satu titik.
Kemudian lanjutnya, PDAM akan melakukan pembersihkan (flushing) disekitar wilayah tersebut.
Terkait kualitas air, kini PDAM kata Hikmatullah menggunakan teknologi pengolahan air yang lebih maju, yakni penjernihan menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan kemudian proses disinfektan air menggunakan Gas Klorin untuk membunuh kuman.
“Jadi untuk jaringan pusat yang meliputi Kota Martapura dan Kota Banjarbaru menggunakan teknologi tersebut yang kami gunakan sejak 2015 untuk pengolahan air baku. Sementara untuk Cabang lain masih menggunakan kaporit untuk teknologi pengolahan air karena skalanya lebih kecil. Baru-baru ini di salah satu reservoir kita ada yang menggunakan garam untuk pengolahan air,” terangnya.