TERAS7.COM – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lampihong lakukan inovasi guna mencegah terjadinya gagal panen saat terjadi bencana banjir dengan metode tanam padi apung.
Azizul Hakim Mantri Tani di BPP lampihong, Bahwa metode tanam ini ditujukan untuk daerah rawan banjir serta daerah yang berjenis lahan rawa yang ada di Kabupaten Balangan khususnya dibeberapa desa di Kecamatan Lampihong.
Menurutnya lahan di Kecamatan Lampihong ada dua tipe yaitu lahan rawa dan lahan tadah hujan, yang mana di lahan rawa sering kebanjiran.
“Saat ini ada dua desa di Kecamatan Lampihong yang sudah melakukan metode padi tanam apung ini dengan luas lahan 0,8 hakter. Ada Desa Pimping dan Trans Matang Hanau yang menjadi sasaran kami,” ujarnya Rabu (25/01/2023).
Ia juga mengatakan metode padi tanam apung adalah yang pertama di Kabupaten Balangan dan sedang masa percobaan di Kecamatan Lampihong.
Penenanaman padi apung ini pertama kali dilakukan di Kabupaten Balangan.
“Selain untuk mengantisipasi gagal panen ketika terjadi bencana bajir motode ini juga ditujukan untuk lebih memanfaatkan lahan agar bisa ditanami padi tiga kali bahkan lebih pada kurun waktu satu tahun,” tambahnya.
Untuk penenaman padi apung ini lahan bisa dimanfaatkan tiga sampai empat bahkan sampai lima kali tanam.
“Kendala dari tanam padi apung yaitu harga steropom yang terbilang mahal dengan hal tersebut kami akan terus berinovasi dengan memanfaatkan media yang ada seperti bambu ataupun media lain yang dapat mengapung di permukaan air,” ujar Hakim.
Kedepanya pihaknya akan mencoba pakai rakit dari bambu sebagai media tanam.
Ia berharap pemerintah daerah khususnya intasi terkait bisa terus memberikan dukungan guna keberhasilan program yang tengah dijalankan ini.
“Harapan kita tentu dapat dukungan dari pemerintah agar metode kita ini bisa berhasil,” harapnya.