TERAS7.COM – Perwakilan PT. Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) dan Mantri Tani dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gambut melaksanakan panen tanaman padi di Desa Guntung Ujung, Kecamatan Gambut pada Kamis (12/8/2021).
Panen padi jenis Inpari 30 ini sendiri di tanam di lahan milik petani setempat, Agus seluas 0,5 hektar pada 10 Mei 2021 yang lalu.
Walau sempat mengalami kekurangan air pada musim kemarau ini, hasil ubinan padi yang ditanam menggunakan pupuk dari PT. Pupuk Kaltim ini sendiri berjumlah 4,425 Kg.
Mantri Tani Kecamatan Gambut, Enny Risanthi mengungkapkan jika panen dihitung berdasarkan hasil ubinan, diperkirakan hasil panen dapat mencapai 7,08 ton/hektar Gabah Kering Panen (GKP).
“Kalau dilihat dari hasil ubinan pada demplot yang menerapkan produk dari PT. Pupuk Kaltim tersebut, ada peningkatan 2 kali lipat atau 100 persen dari hasil yang biasa diperoleh petani pada kondisi lahan tersebut,” katanya.
Biasanya petani kata Enny Risanthi hanya memperoleh hasil sekitar 3,5 ton/hektar GKP pada setiap panennya.
Kondisi tanah di lokasi sendiri lanjutnya memiliki unsur hara yang rendah, dimana PH tanah masam, tingkat Nitrogen (N) rendah, Fospat (P) sedang, Kalium (P) tinggi dan Organik rendah.
“Dengan pengolahan lahan yang baik sebelum tanam dan pengaplikasian produk yang diterapkan pada demplot mampu meningkatkan produksi meskipun pada kondisi musim yang ekstrim. Karena di awal tanam mengalami kekeringan parah sehingga diperlukan dukungan teknologi pompanisasi untuk mencukupi keperluan air pada tanaman padi,” jelasnya.
Yang paling utama terang Enny Risanthi, hampir tidak ditemukan kehampaan gabah pada tanaman di area demplot yang menggunakan produk dari PT. Pupuk Kaltim.
Perlu diketahui produk PT. Pupuk Kaltim yang digunakan adalah Pupuk hayati Biotara sebanyak 12.5 Kg, Pupuk Urea Daun Buah sebanyak 100 Kg dan Pupuk NPK Pelangi 16.16.16 sebanyak 160 Kg.
Sementara itu AVP Sales Kalimantan PT Pupuk Kaltim, Agus Marjuma menjabarkan Kerjasama dengan petani di Desa Guntung Ujung merupakan yang pertama kali di lakukan.
“Ini kerjasama pertama yang kita lakukan di Kecamatan Gambut. Tapi sebelumnya kita sudah melakukan kerjasama serupa di di wilayah lain, seperti Kecamatan Martapura, Karang Intan, Mataraman dan juga Kabupaten/Kota lain di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Dalam kerjasama ini, Agus Marjuma mengungkapkan pihaknya menyediakan pupuk, sementara untuk benih dan obat-obatan untuk hama tanaman berasal dari petani yang kemudian biayanya diganti oleh PT. Pupuk Kaltim.
Pupuk yang digunakan yakni Pupuk Hayati Biotara, Pupuk Urea Daun Buah dan Pupuk NPK Pelangi 16.16.16 ini sendiri merupakan produk unggulan dari PT. Pupuk Kaltim.
“Untuk keunggulan pupuk kami, misalnya Urea granul yang terkandung di NPK Pelangi bersifat slow release, sehingga unsur nitrogen tersedia dalam waktu lama. Kemudian bahan DAP (Diamonium Phospat) memiliki kandungan 18% Nitrogen dan 46% fosfat (P2O5) dengan tingkat kelarutan tinggi ini memudahkan petani saat mengaplikasikan produk ini. Sehingga pemupukan lebih efektif dan efisien,” terangnya.
Dari segi harga sendiri jelas Agus Marjuma sangat terjangkau dan mampu bersaing dengan competitor.
“Selain itu dari segi kemasan pun bervariasi. Ada kemasan 5 Kg, 20 Kg dan 50 Kg,” katanya.
Dengan keberhasilan pengaplikasian produk anak bangsa ini, pihaknya berencana akan lebih giat melakukan program demplot dan mengembangkan program agrosolution sebagai sarana promosi.
“Kami lebih giat dalam melakukan program demplot dan mengembangkan program agrosolution sebagai sarana promosi produk kami. Penjualan sendiri akan dilakukan melalui retail sehingga produk kami tersedia di kios-kios agar petani memudahkan mendapatkan produk kami,” sebutnya.