TERAS7.COM – Tanaman Porang atau Amorphophallus muelleri adalah tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan serat pangan. Tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri.
Peluang dari tanaman porang di Balangan sangat besar, selain karena tanaman porang cocok untuk tumbuh di dataran tinggi seperti Kabupaten Balangan.
Kabupaten Balangan menyumbangkan pengiriman umbi Porang sebesar 10 Ton setiap minggunya atau 50% dari total pengiriman Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sebesar 20 Ton per minggunya yang dikirimkan ke luar kalimantan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Balangan Rahmadi Oe’un mengatakan, potensi tanaman porang yang ada di Kabupaten Balangan sangat besar dan bahkan menguntungkan bagi para petani.
“Ini menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Buana Alam Lestari dari Jepang untuk membeli langsung hasil pengolahan Porang dari petani Porang di Balangan,” kata Rahmadi Oe’un ketika dikonfirmasi Kamis (25/02/21).
Pengolahan porang selain bisa dijadikan chip, juga bisa dijadikan tepung porang yang bisa digunakan menjadi bahan pengental dalam industri pangan, sebagai bahan baku kertas, sebagai pengikat dalam pembuatan tablet, bahan kosmetik dan masih banyak manfaat lainnya.
Dengan kontrak pengiriman perdana sebesar 100 Ton Chips kering porang ke Negara Jepang dengan opsi perpanjangan kontrak jika hasil yang dikirimkan dengan kualitas bagus, selain ke Negara Jepang, hasil olahan Porang juga bisa di ekspor ke Negara Taiwan, Korea dan beberapa Negara Eropa.
Selanjutnya Dinas Pertanian Melalui Bidang Tanaman Pangan kedepannya akan melakukan pembinaan mulai dari budidaya tanaman porang, pelatihan pascapanen dan juga akan kerjasama dengan balai karantina provinsi Kalsel agar bisa sama-sama membina petani porang sehingga porang bisa diekspor ke luar negeri.
Jhoni Sulistianto Ketua ASPEPORIN Wilayah Kalsel mengatakan, Potensi Porang di Kabupaten Balangan Sangat Luar Biasa dengan luas pertanaman mencapai 120 Ha.
“Dengan harga beli yang bagus di petani yaitu Rp.8000 Kg, ” kata Jhoni.
Beberapa waktu lalu juga disampaikan, Manager Operasional PT Buana Alam Lestari, Hendry menjelaskan bahwa, hasil olahan porang masyarakat yang akan dikirimkan ke Jepang adalah dalam bentuk chips kering dengan pengeringan secara matahari.
“Karena metode itu adalah metode sederhana yang bisa dilakukan masyarakat. karena jika pengeringan menggunakan oven itu sudah masuk skala industri yang memerlukan modal banyak,” ungkapnya.