TERAS7.COM – Di sela-sela kesibukannya sebagai Kepala Dinas Perhubungan kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie bersama keluarganya melakukan ziarah ke makam orang tuanya, H Ahmad Makkie. Minggu (20/9/2020).
Ahmad Yani Makkie berangkat sekitar pukul 08.30 Wita dari kota Banjarbaru menuju makam ayahnya di kota Barabai, tepatnya di desa Lok Besar, Birayang, kabupaten Hulu Sungai Tengah. Mereka sampai di lokasi sekitar pukul 11.00 Wita.
H Ahmad Makkie sendiri adalah seorang qori dan tokoh masyarakat yang sangat kharismatik, lahir di Birayang pada 21 April 1938.
Semenjak muda H Ahmad Makkie sudah aktif di organisasi, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) adalah organisasi pertamanya dan langsung ditunjuk menjadi ketua pada tahun 1955.
Pada tahun 1960-an dia pernah menjadi sekretaris organisasi seni baca Alquran yang bernama Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazd di bawah NU yang diketuai H Darmawan.
Sebagai anak dan cucu dari seorang ulama, H Ahmad Makkie sangat menekuni seni baca alquran hingga terpilih menjadi qari terbaik kalsel pada tahun 1960, dan qari pada Konferensi Islam Asia Afrika tahun 1963.
Sewaktu di Fakultas Ushuluddin, H Ahmad Makkie mengikuti organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan dipercayakan sebagai Sekretaris, yang saat itu ketuanya adalah M Zurkani Yahya.
Gerakan Pemuda Anshor pun juga pernah ia ikuti, lagi-lagi sekretaris dipercayakan kepadanya dan Syafriansyah sebagai ketua. Organisasi ini juga di bawah Nahdlatul Ulama.
Badan Amil Zakat Infaq dan Sadakah juga dia ikuti, KH Aswadi Syukur dipercayakan mengetuai, wakil ketua orang berpengalaman Kamrani Buseri dan H Ahmad Makkie.
Kemudian dia juga pernah ditunjuk pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendampingi Chalik Dahlan Ketua Bidang Kesra, kemudian periode berikutnya di Komisi Ukhuwah Islamiyah sebagai ketua.
Dikatakan oleh Ahmad Yani Makkie, kalau membicarakan Abah ini (H Ahmad Makkie) tidak ada habis-habisnya. Karna ia adalah sosok suri tauladan.
“Beliau mengajarkan sikap tauladan yang diutamakan, sikap adab yang lebih diutamakan. Baik adab kepada orang tua ataupun kepada yang lebih muda,” ujarnya
Dilanjutkan olehnya, H Ahmad Makkie juga sangat mengutamakan sholat, bahkan dalam keadaan kritis tetap sholat walau hanya dengan isyarat.
“Pernah waktu di rumah sakit, beliau meminta untuk diarahkan ranjang beliau ke arah kiblat, supaya beliau tetap bisa mengerjakan sholat,” kata Yani Makkie.
Sedangkan menurut istri dari Ahmad Yanie Makkie, sosok H Ahmad Makkie adalah orang yang sangat perduli dengan ummat atau masyarakat, dan sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
“Pada saat itu beliau sedang dirawat di rumah sakit, jadi beliau itu pernah minta bacakan koran demi mengetahui perkembangan masyarakat.” ungkapnya.