TERAS7.COM – Memasuki bulan Hijriyah Rabiul Awal yang dikenal masyarakat sebagai bulan maulid atau bulan lahirnya nabi Muhammad Saw, menjadi moment khusus untuk menjalani tradisi baayun yang diwariskan oleh orang tua bahari secara turun temurun.
Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, di Kota Banjarbaru ini juga turut memperingatinya, yang mana baayun maulid menjadi agenda rutin tahunan dilaksanakan.
Sebanyak 146 peserta turut meramaikan tradisi baayun maulid, mulai anak- anak hingga dewasa ikut mengambil berkah keyakinan umat muslim di bulan yang mulia, bulan lahirnya Rasulullah Saw. sang pembawa rahmat bagi seluruh umat manusia di muka bumi.
Muhammad Safaraz Mekka Nugraha, bayi berjenis kelamin laki-laki usia tiga minggu ini dibawa orang tuanya untuk mengikuti acara baayun maulid yang sudah berniat sejak anaknya masih dalam kandungan.
“Alhamdulillah bisa ikut, karena ini sudah menjadi niat sejak saya masih mengandung anak saya,” ujar Novia Nopriyani Warga Kota Banjarbaru, pada Kamis (14/11).
Sementra itu, Kepala Museum Lambung Mangkurat Iklas Budi Prayogo mengakui, jumlah peserta baayun maulid tahun ini memang mengalami penurunan, walau secara interen panitia sudah bekerja masimal untuk mengajak masyarakat mengikuti dan memperingati bulan maulid di Museum Lambung Mangkurat.
“Mungkin ini juga disebabkan faktor eksternal, masyarakat yang memiliki kesibukan atau juga orang tuanya yang tidak mau membawa anaknya berpanasan menuju kesini, namun ini juga menjadi bahan evaluasi kita nanti,” katanya.
Walaupun dalam jumlahnya mengalami penurunan, namun acara ini tetap berjalan sukses dan lancar, ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat dan panitia yang telah berhasil tanpa kendala melaksanakan kegiatan tradisi rutin. “Untuk acara ini kami juga mengucapkan terimakasih, baik masyarakat yang ikut maupaun panitia yang sudah bekerja maksimal hingga ini terselenggara dengan sukses,” tutupnya.