TERAS7.COM – Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kota Banjarbaru menyelenggarakan Konferensi Cabang III Tahun 2019 di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru pada Selasa (24/9).
Konferensi Cabang III PCNU Kota Banjarbaru ini merupakan awal dari rangkaian Konferensi Cabang PCNU se-Kalimantan Selatan.
Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Cabang III, KH. Burhanuddin Noor mengatakan penyelenggaraan konferensi ini merupakan hasil rapat pendahuluan pada 18-20 September yang lalu.
“Dalam konferensi cabang ini kita akan melaksanakan Laporan Pertanggungjawaban PCNU Kota Banjarbaru periode 2014-2019, lalu sidang komisi yang akan membahas organisasi, program kerja dan rekomendasi. Kemudian akan ditutup dengan pemilihan rois dan ketua tanfidz periode 2019-2024,” ujarnya.
Konferensi cabang ini sendiri diikuti oleh 4 orang utusan dari masing-masing Majelis Wakil Cabang dari 5 kecamatan di Kota Banjarbaru dan organisasi otonom NU.
“Selama ini program NU di Kota Banjarbaru berfokus pada kegiatan keagamaan misalnya melalui program Bahtsul Masail dan pengajian di masyarakat. Yang lebih banyak bergerak adalah organisasi otonom, kita sebagai pengurus NU memberikan arahan agar organisasi otonom tersebut berjalan sesuai dengan koridor,” terangnya.
Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Kalsel, Abdul Haris Makkie mengungkapkan konferensi cabang yang dilaksanakan seluruh PCNU se Kalsel hingga Oktober 2019 ini merupakan bentuk dari konsolidasi organisasi.
“Ini salah satu bentuk konsolidasi untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi untuk membangun dinamika organisasi yang lebih dinamis dan kuat. Dalam konferensi cabang ini kita akan mengevaluasi apa saja yang harus diperbaiki dan apa yang tidak perlu kita lakukan lagi dimasa yang akan datang,” katanya.
Sebagai organisasi keagamaan tersebar di Indonesia, Abdul Haris Makkie berharap agar NU di Kalsel, khusunya di Kota Banjarbaru bisa melakukan penguatan di bidang pendidikan dan ekonomi.
“Di masa mendatang kita akan mendapatkan bonus demografi, sehingga pergaulan dalam globalisasi dan intelektual warga NU harus ditingkatkan. Jadi saya minta tolong agar sector pendidikan berbasis NU, baik tradisional maupun umum tidak ditinggalkan. Kita boleh saja modern, tapi tradisi NU yang diwariskan pendahulu kita harus tetap dipertahankan,” harapnya.