TERAS7.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru tuan rumah kegiatan, ‘Bahtsul Masail’ dibuka oleh Sekretaris Daerah Kotabaru Said Akhmad bertempat di Panggung Apung kawasan Siring Laut, Sabtu malam (14/09/2024) bertepatan 10 Rabiul Awal 1446 Hijriah.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alaydrus, Ketua TP PKK, para Habib, Alim Ulama, tokoh Agama serta Guru Agama, Ketua MUI Kalsel diwakili Sekretaris Umum MUI, Ketua MUI kabupaten/kota se-Kalsel, Staf Ahli, Asisten, Forkopimda, Kepala SKPD, FKUB, Ketua dan Pengurus MUI kecamatan, Pimpinan Ponpes, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan Bahtsul Masail menjadi salah satu forum penting dalam menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di masyarakat, terutama dalam konteks hukum Islam. Kegiatan ini memberikan wadah bagi para ulama dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan mengeluarkan keputusan yang relevan dengan kondisi dan situasi saat ini.
Pembukaan ini menunjukkan komitmen MUI untuk menjawab tantangan modernisasi dan dinamika sosial yang terus berkembang. Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin sinergi antara pemahaman agama dan tuntutan zaman.
Partisipasi dalam kegiatan Bahtsul Masail melibatkan 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, masing-masing diwakili oleh dua orang. Dengan total peserta mencapai 26 orang dari kabupaten/kota, ditambah dengan kehadiran ulama daerah dan kecamatan sebanyak 30 orang.
Jumlah total peserta dalam kegiatan ini adalah 71 orang, yang terdiri dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Diharapkan, keberagaman ini akan memperkaya diskusi dan menghasilkan fatwa yang bermanfaat bagi masyarakat.
Peserta datang bukan hanya dari kalangan formal, tetapi juga meliputi para ulama dari berbagai tingkatan, yang masing-masing membawa perspektif unik berdasarkan latar belakang sosial dan keilmuan mereka.
Sekretaris Umum MUI Provinsi Kalsel, Nasrullah mengapresiasi Pemerintah Daerah Kotabaru di bawah pimpinan Bupati Sayed Jafar Alaydrus. Apresiasi ini didasarkan pada berbagai program keagamaan yang dilaksanakan yang dianggap mampu meningkatkan kualitas spiritual masyarakat.
“Bupati telah menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan program-program keagamaan. Pendekatan kepemimpinannya fokus pada kolaborasi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat,” ucapnya.
Ia percaya bahwa keselarasan antara semua pihak akan membawa dampak positif terhadap kehidupan beragama dan sosial di daerah tersebut. Sebagai masyarakat majemuk, Kotabaru perlu high den soal keumatan nya.
“Dan kita dukung pembangunan Kotabaru yang akan datang, perlu sustainable development, pembangunan berkelanjutan di Kotabaru,” tandasnya.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Kotabaru diwakili Sekretaris Daerah, Said Akhmad menyampaikan, bahwa acara ini merupakan suatu wadah dan forum diskusi untuk membahas dan mencari jawaban atas berbagai persoalan umat yang perlu diselesaikan dengan baik, optimal dan selaras dengan ajaran Islam.
Bahtsul Masail ini sangat penting dan membawa dampak positif, karena konsep dari Bahtsul mengedepankan, Masail sendiri musyawarah yang dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada.
“Pada Bahtsul Masail kali ini, saya kira perlu mengangkat kajian tentang permasalahan atau isu-isu yang ada di Kabupaten Kotabaru, agar ke depannya kita bisa menemukan solusi terbaik yang hasilnya nanti dapat dijadikan referensi dalam pembuatan program kebijakan pemerintah daerah di Kabupaten Kotabaru,” ucapnya.
Bupati Kabupaten Kotabaru menyatakan harapannya untuk meningkatkan sinergitas dan harmoni antara pemerintah daerah dengan berbagai elemen masyarakat.
“Saya berharap kita bisa bersama-sama meningkatkan sinergitas dan harmoni antara pemerintah daerah dengan para tokoh agama, pimpinan organisasi keagamaan, tokoh masyarakat maupun pimpinan organisasi masyarakat dalam menguatkan tali silaturahmi, saling bertukar informasi dan berkomunikasi untuk menjamin terwujudnya stabilitas daerah yang kondusif di wilayah Kabupaten Kotabaru,” pungkasnya.
Di penghujung acara, Bupati Kotabaru Sayed Jafar menandatangani Prasasti Hibah Rumah Tahfidz Saijaan Kotabaru didampingi Ketua MUI Kotabaru, Sekda, Kepala Kementerian Agama Kotabaru, Ketua TP PKK, Ketua Rumah Tahfidz.
Rapat Bahtsul Masail kali ini bertempat di Masjid Kapal Pesiar Syaidina Ja’far pada hari ini yang terletak di kawasan Siring Laut. Lokasi ini dipilih karena suasananya yang damai dan khusyuk, mendukung diskusi serta pemikiran yang mendalam.
MUI Kalsel berharap bahwa kegiatan keagamaan yang telah dilaksanakan akan terus berkelanjutan dan dapat menciptakan dampak yang lebih luas bagi masyarakat. Keberlanjutan program-program ini akan sangat bergantung pada dukungan semua pihak, terutama dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri.