TERAS7.COM – Akibat Pandemi Covid-19 sudah selama kurang lebih 8 bulan pembelajaran sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan secara tidak langsung atau dengan sistem daring.
Akibatnya banyak permintaan dari wali murid untuk kembali melaksanakan pembelajaran langsung, karena kesulitan dari segi teknis maupun non teknis.
Oleh sebab itu Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) akan mengizinkan kembalinya dilaksanakan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021 mendatang.
Kemendikbud RI memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memberikan izin sekolah tatap muka dibawah kewenangannya.
Dengan adanya izin pembelajaran tatap muka dimasa pandemi ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar sedang mempersiapkan pelaksanaannya dan akan melakukan uji coba pembelajaran dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah pada Kamis (26/11) sore mengatakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar merencanakan persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka diawal tahun ajaran baru tahun 2021.
“Sebelum diadakannya pembelajaran tatap muka dilaksanakan, kita menyampaikan dengan melakukan sosialisasi kepada semua kepala sekolah terakit protokol kesehatan,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar sudah menyampaikan kepada kepala sekolah agar melengkapi peralatan untuk penerapan protokol kesehatan di semua sekolah yang ada di Kabupaten Banjar.
Iwansyah menjelaskan setiap sekolah juga wajib menerapkan protokol kesehatan dengan aturan aturan yang sangat ketat.
“Kita mengharapkan dengan cara seperti itu mudah mudahan kegiatan pembelajaran tatap muka yang diinginkan oleh orang tua murid bisa terlaksana,” jelasnya.
Untuk pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan terlebih dahulu akan melakukan uji coba di wilayah kecamatan Martapura Barat, satu Sekolah Dasar dan satu Sekolah Menengah Pertama dan akan dialaksanakan pada bulan Desember ini.
“Simulasi uji coba pembelajaran ini dalam satu bulan akan kita lakukan evaluasi, apakah dalam satu bulan itu dengan cara yang kita lakukan dengan format ceklis yang sudah kita siapkan, pihak sekolah sudah bisa tidak untuk melakukannya. Yang jelas, protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka ini dengan gaya dan cara yang baru serta kebiasaan baru, tidak seperti dulu, jangan sampai kita beranggapan ini sudah normal seperti dulu,” terangnya.
Sementara itu salah satu orang tua murid, Emroni mengungkapkan ia sangat menerima akan dilaksanakannya kembali pembelajaran secara tatap muka.
“Kalau saya menerima jika kembali dilaksanakan pembelajaran tatap muka, karena selama ini pembelajaran melalui daring ini cukup menyulitkan siswa,” katanya.
Pembelajaran melalui tatap muka sendiri menurut Emroni tidak seperti pembelajaran lewat daring karena membuat anak-anak bisa kesulitan belajar.
“Kalau kelamaan pembelajaran melalui daring menurut saya bisa sedikit menghambat perkembangan anak,” pungkasnya.