TERAS7.COM – Di tengah status PPKM Level 4 Masyarakat dipaksa membatasi dan menahan diri, pasangan pemimpin Kota Banjarbaru Walikota Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Walikota Wartono bersama sejumlah pejabat diketahui lakukan Kunjungan Kerja (Kunker) keluar daerah.
Hal itu mendapat kritik dari Pengamat Pemerintahan Supiansyah Darham, ia sangat menyayangkan kunker yang dilakukan oleh pimpinan daerah dan sejumlah pejabat, camat dan lurah, disisi lain masyarakat dibatasi dan diminta menahan diri berkegiatan, mengingat status pandemi covid-19 Kota Banjarbaru masih PPKM Level 4.
“Sangat prihatin, Masyarakat dibatasi berkegiatan dan berusaha dengan alasan PPKM level 4, artinya ini contoh yang kurang mantap dari Pemkot Banjarbaru,” katanya, pada Rabu (29/09).
Supiansyah juga memberi masukan kepada Pemerintah Banjarbaru agar juga menahan diri untuk kegiatan kunker, sampai status PPKM di Banjarbaru sudah dinyatakan berakhir, supaya tidak menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat.
“Mestinya bersabar dulu sampai status PPKM di Banjarbaru ini turun, ini kan malah menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Ia juga sangat menyayangkan apabila kunker tersebut tidak membawa hasil dan progres yang baik untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru, dimana pemerintah mesti transparan menyampaikan hasil kunker yang dilakukan dan itu lebih baik dilakukan setelah PPKM Level 4 Banjarbaru dinyatakan berakhir.
“Tentu saya prihatin, masyarakat di satu sisi belum dibolehkan bergerak dengan normal, sementara pemerintah entah memakai duit dari mana malah kunjungan ke pulau Jawa,” tegasnya.
Di tempat terpisah salah salah seorang warga Kota Banjarbaru pedagang sayur yang juga berdagang nasi goreng di malam hari saat diminta tanggapan, menilai kunker para pejabat Kota Banjarbaru merupakan contoh yang buruk bagi masyarakat di tengah pandemi covid-19.
“Di tengah pandemi kita juga tidak dapat bantuan, dari kunjungan mereka kita juga tidak pernah mendapatkan hasil, ya ini contoh yang buruk,” ungkap tukang sayur ini yang berdagang malam hari.