TERAS7.COM – Pada tahun ini serangan tungro sungguh merajalela. Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Barito Kuala (Batola), juga tak luput dari serangan hama ini.
Kendati serangan tungro atau wereng hijau ini bukanlah hal baru. Pasalnya, hampir di setiap musim tanam pada beberapa tahun terakhir selalu terjadi.
Menyikapi kondisi yang dikeluhkan masyarakat petani ini, Komisi III DPRD Batola turut memberikan perhatian dengan terjun langsung menemui petani dan. petugas Balai Penyuluhan Pertanian yang ada di tingkat kecamatan.
“Sejumlah petugas Balai pertanian telah melakukan upaya pengendalian hama wereng hijau dengan beberapa proses tahapan. Namun, mereka juga terkendala anggaran dalam optimalisasi penanganan, termasuk alsintan yang digunakan,” papar Ketua Komisi III DPRD Batola, M Zamruni, baru-baru ini.
Karena itu, tegasnya, perlu adanya tambahan anggaran dalam penanganan tungro, terutama untuk biaya operasional dan kelengkapan alsintan.
Zamruni juga mengharapkan, pengendalian tungro ini bisa dilakukan dalam jangka panjang. Entah itu mulai dari penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, atau mengganti varietas yang ditanam dengan varietas yang lebih tahan terhadap serangan tungro.
Hal serupa juga disampaikan Junaidin, anggota Komisi III DPRD Batola yang melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Anjir Pasar.
Untuk penangan tungro ini, terangnya, bisa dilakukan lebih dini. Diawali dengan lebih cermat dalam penganggaran di setiap tahunnya. Karena kejadian yang sama terus berulang-ulang.
Junaidin juga menambahkan, dengan begitu pengendalian di lapangan lebih mudah dan cepat teratasi. Terutama, sigap dalam pengadaan insektisida maupun alsintan lainnya.
“Semoga saja serangan hama tungro ini bisa terus teratasi. Sehingga maksimalnya hasil panen yang didapat petani,” pungkasnya.