TERAS7.COM – Mendidik dan mengawasi anak-anak yang berkebutuhan khusus atau menderita disabilitas mental tidak mudah.
Bahkan terkadang anak-anak berkebutuhan khusus ini dinafikkan keberadaan di masyarakat karena kekurangannya.
Di dunia Pendidikan, awalnya anak-anak yang berkebutuhan khusus ini biasanya disekolahkan di Sekolah Luar Biasa.
Tapi beberapa tahun belakangan dimunculkan program sekolah inklusi oleh pemerintah, dimana anak-anak yang berkebutuhan khusus tadi akan bersekolah bersama dengan anak-anak lainnya di sekolah regular.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu Guru Pembimbing Khusus (GPK) asal SDN 2 Komet, Desi Eko Sekaring Tyas pada awak media saat menghadiri silaturahmi dan syukuran memperingati Hari Ibu ke 91 yang digelar DPD Garnita Malahayati Kota Banjarbaru di Aula Linggang Intan, Gedung DPRD Kota Banjarbaru pada Minggu (22/12).
“Dengan adanya sekolah inklusi sekarang anak-anak berkebutuhan khusus yang kami sebut anak-anak spesial ini dapat bersekolah dan berinteraksi dengan murid-murid regular dalam satu kelas. Mereka tak dipisahkan dan tak ada perbedaan, tidak seperti dulu anak-anak kami ini disekolahkan ke Sekolah Luar Biasa,” ujarnya.
Pemerintah Kota Banjarbaru sendiri lanjut Desi Eko Sekaring Tyas juga sangat mendukung keberadaan sekolah-sekolah inklusi di Kota Banjarbaru.
“Banyak yang masih peduli dengan keberadaan anak-anak kami ini sehingga mereka merasa dihargai dan dibutuhkan di masyarakat sehingga mereka dapat berkembang sesuai dengan kemampuan mereka,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan makin banyak terbuka hati sehingga anak-anak mereka yang spesial ini dapat diterima banyak orang, karena masih banyak orang yang menilai anak-anak berkebutuhan khusus tersebut terbelakang, padahal mereka punya nilai plus tersendiri.
Desi Eko Sekaring Tyas juga menceritakan suka-duka ketika mendidik dan mengawasi anak-anak berkebutuhan khusus ini, karena memerlukan kesabaran yang tinggi.
“Saya juga belajar dan dapat mengerti serta merasakan apa yang dirasakan ibu-ibu yang memiliki anak-anak spesial ini. Saya belajar bagaimana cara mendidik anak-anak terutama anak saya sendiri dari pengalaman saya menjadi GPK di SDN 2 Komet,” katanya.
Senada dengan Desi Eko Sekaring Tyas, Nurhayati GPK dari SDN 1 Guntung Payung mengungkapkan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus memang memerlukan perhatian yang lebih dan kasih sayang.
“Mendidik anak-anak kami yang spesial ini susah-susah gampang, perlu ketelatenan, bimbingan khusus dan kesabaran serta perhatian yang lebih dan kasih saying,” jelasnya.
Nurhayati berharap ke depan masyarakat dapat lebih menerima dan peduli dengan keberadaan anak-anak spesial ini dengan tidak mengucilkan mereka.