TERAS7.COM – Untuk mengangkat kembali kopi sebagai ikon daerah yang dulu sangat dikenal, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak)Kabupaten Banjar kini serius dalam mengembangkan produksi dan promosi Kopi rabusta.
Perkebunan kopi menjadi semangat baru bagi Disbunak Kabupaten Banjar untuk lebih lagi mengembangkan produktivitasnya, dengan menyediakan 50 hektar tanah untuk perkebunan kopi di Kecamatan Pengaron dan Kecamatan Sungai Pinang, diharapkan Kopi rebusta khas Banjar bisa bersaing dengan produk kopi lainnya.
Kepada teras7.com pada Jum’at (14/12), Kepala Disbunak Kabupaten Banjar Dondit Bekti menuturkan, kopi rabusta poduk Pengaron memiliki rasa yang khas dari kopi lainya, dengan aroma kopi yang enak dan rasa tidak terlalu pahit dan tidak terlalu asam, menjadi alasan untuk bisa bersaing dengan produk kopi daerah lain.
“Saat pameran di kota Bandung kemarin, dari bidang perkebunan kita sudah melakukan promosi, kopi rabusta milik kita menarik perhatian, produk ini juga sudah kita serahkan ke pemerintah Provinsi,” ujarnya.
Selai itu, Kabupaten Banjar juga menjadikan Kecamatan Mataraman sebagai tempat pengolahan penggilingan kopi rebusta, hingga menjadi bubuk dan siap disajikan, walau masih dikemas dalam sebuah pelastik yang diikat yang masih kurang menarik.
“Kita sedang mengupayakan bagaimana nantinya produk kopi ini bisa dikemas menarik, kemudian kita lanjutklan pada tahap promosi dan distribusi, baik ke warung-warung bahkan ke café-kafe yang menyajika minuman kopi,” ungkapnya.
Dondit Bekti Melanjutkan, dalam satu pohon kopi mampu menghasilkan 20 Kilogram biji kopi, dimana lahan perkebunan yang disediakan nanti akan ditanam 400 bibit kopi.
“Selain untuk meningkatkan perekonomian perkebunan di Kabupaten Bajar, Ini juga dilakukan sebagai upaya mengangkat Kembali Kopi Rabusta Pengaron sebagai Ikon daerah yang dulu sempat dikenal masyarakat luas,” pungkasnya.