TERAS7.COM – Kabupaten Banjar merupakan salah satu daerah yang memiliki wilayah yang cukup luas dan juga penduduk yang cukup banyak di Provinsi Kalimantan Selatan.
Luasan wilayah dan jumlah penduduk ini membuat daerah ini memiliki cukup banyak pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Namun beberapa bangunan pasar baru yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Banjar ada dalam kondisi yang cukup terbengkalai, diantaranya Pasar Sekumpul dan Pasar Gambut.
Salah satu warga Kabupaten Banjar, Putra pada Teras7.com beberapa waktu lalu di Gambut mengungkapkan keprihatihan atas terbengkalainya beberapa bangunan baru pasar.
“Salah satunya ya bangunan pasar Gambut baru yang ada di seberang pasar Gambut sekarang. Sudah bertahun-tahun saya lihat tak digunakan, bahkan terbengkalai,” ujarnya.
Tak hanya pasar Gambut, ditengah ibukota Kabupaten Banjar, Kota Martapura sendiri jelasnya ini juga ada bangunan pasar yang seakan-akan terbengkalai.
“Ya, pasar Sekumpul, cukup disayangkan banyak bangunan pasar yang dibangun sejak zaman Bupati Banjar, Rudy Arifin ini tidak digunakan. Padahal yang saya tahu, pasar ini dibangun dengan dana yang tidak sedikit, tapi sampai hari ini masih sebagian yang dipakai, selebihnya seperti sarang hantu,” kata Putra.
Ia berharap pemerintah dapat mendayagunakan bangunan pasar tersebut, agar pembangunan bangunan pasar tersebut tidak sia-sia dan terkesan menghamburkan uang negara.
“Padahal kalau pasar yang ada sudah cukup memadai, buat apa membuat bangunan pasar baru, lebih baik dananya dialihkan ke yang lain seperti kesehatan atau membantu pelaku usaha kecil,” harapnya.
Humas PD. Pasar Bauntung Batuah (PBB) Martapura, Gusti Andre mengungkapkan saat ini beberapa bangunan pasar di Kabupaten Banjar memang terbengkalai.
“Misalnya pasar Sekumpul, kita tak bisa mengelola secara langsung walau lahannya milik Pemkab Banjar, tapi pengurusannya masih dilakukan pihak pengelola selama 20 tahun. Perjanjian dengan pengurusan itu kira-kira berakhir tahun 2025 nanti,” katanya.
Sehingga setelah tahun 2025 nanti, pengurusan pasar Sekumpul bisa diambil alih oleh PD PBB dan kebijakan untuk penggunaan selanjutnya akan ditentukan oleh Pemerintah.
Sementara untuk bangunan Pasar Gambut baru yang awalnya direncanakan untuk relokasi pedagang dari pasar Gambut yang lama, rencananya akan dijadikan pusat oleh-oleh khas Kabupaten Banjar.
“Dirut berencana untuk melakukan kerjasama dengan Apindo untuk mengolah bangunan pasar Ganbur tersebur menjadi pusat oleh-oleh kalsel, seperti sasirangan, purun dan lainnya. Hal ini karena posisinya yang strategis ditengah bandara dan Kota Banjarmasin,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PD. PBB, Rusdiansyah pada Kamis (19/11) menjelaskan untuk Pasar Sekumpul yang saat ini tetap terbengkalai, saat ini kewenangan pemungutan retribusi masih berada di pihak pemerintah daerah, sementara bangunan masih milik pengelola dari swasta.
“Jadi kita tunggu tahun 2025 seluruhnya akan kembali ke daerah. Sebelum itu diterima daerah, Pemda nanti sesuai regukasi akan melihat terpenuhi kewajiban-kewajiban dan juga apakah ada kausul perjanjian yang belum terpenuhi,” katanya.
Rusdiansyah mengungkapkan pihaknya berharap bangunan pasar tersebut jika ada yang tak layak bisa diperbaiki sebelum diterima pemerintah yang ingin memanfaatkan bangunan pasar tersebut.
“Jadi kita tak keluar biaya lagi saat memanfaatkan, apalagi kita belum bisa memetik hasil maksimal dari situ. Kalau diserahkan ke tempat kita nanti, akan kita upayakan secara maksimal mengelola dan memanfaatkannya dengan sistem yang lebih lanjut,” terangnya.
Rusdiansyah juga mengungkapkan pihaknya berkeinginan untuk membangun pasar tradisional bernuansa modern memanfaatkan fasilitas pasar Sekumpul jika nanti sudah sepenuhnya dikelola Pemerintah.
“Kita berkeinginan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai pasar tradisional, namun bernuansa modern sehingga bisa jadi icon baru di tengah Kota Martapura,” sebutnya.
Sementara untuk Pasar Gambut, pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan pedagang pasar Gambut di lokasi lama, apakah bersedia menempati lokasi yang baru atau tidak.
“Jika kesepakatan nanti ternyata pedagang lebih nyaman di lokasi yang lama, kita berencana untuk mengelola bangunan pasar yang baru bekerjasama dengan pihak lain. Salah satunya kita berkomunikasi dengan Apindo yang menaungi pedagang UMKM,” katanya.
Pasar Gambut Baru tersebut jika kerjasama tersebut dilakukan akan menjadi pasar tematik, yakni menjadi pusat oleh-oleh dimana pengunjung dapat berbelanja produk-produk UMKM binaan Apindo.
“Jadi mereka yang datang ke Kalsel tak perlu mencari oleh-oleh di Airport yang harganya mahal, cukup singgah ke pasar tematik itu,” ungkap Rusdiansyah.
Sementara untuk realisasinya, Dirut PD PBB ini berharap bisa dilakukan secepatnya, jika sudah ada kesepakatan dengan para pedagang, pihaknya akan segera menyusun perencanaan agar nantinya bisa disetujui oleh Badan Pengawas, Bupati Banjar dan Legeslatif.
Akan tetapi saat ini bangunan pasar Gambut yang baru tersebut masih belum lengkap, misalnya jalan yang masih labil dan tidak adanya drainase serta penerangan.
“Saat ini bangunan pasar tersebut perlu perbaikan sarana untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung nanti, misalnya pengerasan jalan dan pembuatan drainase. Selain itu bangunan pasar juga belum dipasang sambungan penerangan dan listrik. Kita sedang berupaya satu persatu melengkapi fasilitas-fasilitas ini agar bisa segera terealisasi,” pungkasnya.