TERAS7.COM – Maraknya berita tentang virus mematikan dari kota Wuhan China, Kampung Pejabat (Pembuat Jamu Loktabat) Kota Banjarbaru mengalami peningkatan produksi jamu, Selasa (10/03).
Kampung pejabat yang dikenal sebagai salah satu kampung tematik di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, memiliki daya Tarik tersendiri, bahkan warga berhasil menciptakan ekonomi mandiri masyarakat dengan memproduksi berbagai jenis jamu.
Jamu merupakan obat tradisional peninggalan nenek moyang yang masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, yang mana berbagai jenis jamu memiliki keunggulan masing-masing untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk Corona.
Tarmuji salah seorang warga kampung pejabat pembuat jamu tradisional mengatakan, bahwa ada beberapa jenis jamu bisa menangkal virus corona.
“Jamu bisa membuat kita sehat dan tidak mudah terserang atau terjangkit penyakit atau virus corona,” ujarnya sembari menunjukan produk jamu yang sudah berbentuk kemasan.
Sebenarnya, lanjut Tarmuji segala macam penyakit sudah ada obat penawarnya, dari berbagai jenis jamu peninggalan nenek moyang Nusantara termasuk untuk penangkal corona.
Adapun jenis jamu untuk menangkal corona yaitu jahe,kunir, serai dan temulawak. Yang mana lebih dulu tumbuhan ini melewati proses permentasi pengolahan dan penguraian hingga menjadi halus.
Menurut Tarmuji, untuk terhindar dari virus corona hendaklah jamu dikonsumsi secara rutin.
“Kalo jamu ini penggunaannya, jahe 1 sendok teh dicampur dengan temulawak 1 sendok teh, kemudian diseduh dengan air hangat didalam gelas, diminum sebanyak 2 kali sehari,.” Terangnya.
Tarmuji mengatakan semenjak banyaknya pemberitaan tentang penyebaran virus corona, Kampung Pejabat makin banyak didatangi oleh masyarakat, hingga produksi masyarakat setempat pun menjadi lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
“Kalo sebelumnya setiap pembuat jamu kita hanya memproduksi 300 kemasan, namun setelah kabar corona produksi kita meningkat hingga 800 kemasan perhari, kita juga kewalahan,” Jelasnya.
Diketahui Kampung Pejabat Kota Banjarbaru memiliki 33 Kepala Keluarga yang memproduksi jamu setiap harinya, hingga menjadikan ekonomi masyarakat lebih mandiri.