TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) membangun Jejangkit Ecopark. Ditargetkan pada tahun 2022 mendatang, Taman Ekologi tersebut sudah dapat dimanfaatkan.
Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, Kamis (09/07/2020), melakukan Groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan. Adapun Taman Ekologi tersebut, dibangun di lokasi bekas venue pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2018.
Groundbreaking sendiri ditandai penekanan tombol sirine dari Bupati Hj Noormiliyani AS disaksikan Pj Sekda H Abdul Manaf, Kadis PUPR H Saberi Thanoor, para pimpinan SKPD terkait, Camat Jejangkit Mujiburrahman, para kades, tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai lapisan masyarakat.
Pembangunan Jejangkit Ecopark juga ditandai penggarapan lahan perdana melalui alat eskavator secara simbolis di hadapan bupati, Pj Sekda, pejabat SKPD terkait, dan berbagai lapisan masyarakat.
“Kita berharap pembangunan Jejangkit Ecopark ini akan mampu mendorong laju peningkatan dan perkembangan ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata,” ucap Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
Bupati menambahkan, pengembangan kawasan Jejangkit Ecopark mampu melanjutkan cita-cita dan harapan adanya lahan untuk wisata edukasi pertanian, serta menarik minat masyarakat sekitar dalam bidang pertanian. Selain itu, timpalnya, dapat membuka lapangan pekerjaan baru dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat sekitar.
“Diharapkan adanya kerjasama yang baik antar SKPD terkait dalam mewujudkan pembangunan mulai dari tahap pematangan lahan, pembangunan prasarana dan sarana serta pengelolaan tempaat wisata maupun promosinya,” kata Noormiliyani.
Sementara itu, Kadis PUPR Batola, H Saberi Thanoor menerangkan, konsep perencanaan Jejangkit Ecopark mengutamakan nilai-nilai edukasi pertanian pada setiap unsur serta konsep pembangunan kawasan hijau yang berkelanjutan dengan beberapa fasilitas pendukung yang selaras dengan kawasan sekitar.
Menurutnya, pembangunan Jejangkit Ecopark terbagi dua segmen. Segmen pertama di lokasi bekas tempat parkir HPS seluas 22.429 meter persegi direncanakan dibuat tempat parkir pengunjung, pusat kuliner dan souvening. Dari lokasi ini nantinya pengunjung akan diantar menggunakan kendaraan khusus non BBM ke lokasi pusat Jejangkit Ecopark yang berjarak sekitar 1,8 kilometer.
Sedangkan segmen kedua, berada di lahan bekas venue pelaksanaan HPS seluas 28.526 meter persegi akan dibangun kantor pengelola, gedung serba guna dan mushalla, open hall dan amphi theater mini, glass house, area wahana wisata air, play ground, pemancingan, taman labirin, area mini farm dan mini zoo, camping ground, area pohon harapan, dan kios-kios jajanan penunjang.
Saberi menambahkan, pembangunan Jejangkit Ecopark yang diperkirakan menelan biaya Rp20 miliar ini pada tahun 2020 dilakukan pematangan lahan tahap I dan pada tahun 2021 penyelesaian pematangan lahan dan dilanjutkan memulai pembangunan fisik prasarana dan sarana tahun 2022, baru kemudian dilanjutkan pembangunan fisik fasilitas lainnya.
Diharapkan, pungkasnya, pada tahun 2022 sudah dapat dikunjungi oleh masyarakat.