TERAS7.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Selatan memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi akan kembali terjadi.
Curah hujan sendiri di prediksi mencapai 301-400 mm/detik ini akan terjadi pada Februari 2022 mendatang.
Salah satu daerah di Kalimantan Selatan yang terdampak curah hujan tinggi ini adalah Kabupaten Banjar.
Apalagi pada pertengahan Januari 2022 ini, curah hujan yang tinggi membuat kawasan hulu Sungai Martapura mengalami kenaikan ketinggian air yang mengakibatkan banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (27/1/2022) membenarkan informasi tersebut.
“Dengan adanya prediksi BMKG tersebut, kemungkinan berpotensi akan kembali terjadi banjir khususnya di aliran Sungai Martapura. Mudahan saja tidak terjadi dan bisa kita antisipasi,” ujarnya.
Pihaknya lanjut Ahmad Solhan akan melakukan antisipasi dengan mempersiapkan beberapa tindakan.
“Upaya yang kita lakukan adalah mendirikan pos komando penanganan bencana, kemudian menyiapkan SDM dan peralatan untuk mengevakuasi, dan lainnya,” katanya.
Tak hanya itu saja, pihaknya juga sudah menyiapkan rencana evakuasi hingga distribusi logistik dan pembangunan dapur umum jika banjir kembali terjadi.
“Kita juga tetap melakukan koordinasi dengan stekeholder terkait sehingga dapat cepat memberikan respon,” terangnya.
Sebelumnya banjir sempat merendam kembali Kabupaten Banjar usai terjadi hujan intensitas tinggi sejak dini hari pada Selasa (11/1/2022).
Banjir tersebut awalnya ratusan rumah di 2 Kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Telaga Bauntung di Desa Rampah, dan Kecamatan Sungai Pinang di Desa Rantau Nangka.
Walaupun banjir tersebut kemudian mulai menyurut, luapan air terus bergeser hingga daerah hulu disepanjang aliran Sungai Riam Kiwa-Sungai Martapura.
Daerah yang terdampak mulai dari Kecamatan Pengaron, kemudian disusun Kecamatan Simpang Empat dan Mataraman, kemudiam Kecamatan Astambul, Martapura Timur, hingga Martapura Barat.
Namun banjir tersebut tak membuat Kabupaten Banjar masuk ke status tanggap darurat, hanya berstatus siaga bencana saja.