TERAS7.COM – Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 6 Juni diperingati dengan beragam kegiatan, salah satunya yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Indonesia Adventure Travel and Trade Association (IATTA) Kalimantan Selatan (Kalsel).
IATTA Kalsel menggelar aksi yang bertajuk sarasehan dengan tema “Inspirasi Dan Motivasi Generasi Muda Dalam Mengaplikasikan Fiqih Ekologi, dalam menumbuhkembangkan wisata petualangan di Kalsel dengan pemuda yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Nateh pada Sabtu (5/6/2021).
Acara sarasehan yang dilaksanakan Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ini juga dirangkai dengan aksi membersihkan sampah dan eksplorasi potensi wisata petualangan.
Bahkan IATTA Kalsel telah melakukan mapping Gua Batu Sowar yang ada di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur pada hari Jum’at (4/6/2021) hingga Minggu (6/6/2021).
Mapping sekaligus observasi hingga ke hulu Sungai Nateh ini bertujuan untuk perkembangan potensi wisata arung jeram di kawasan tersebut.
Ketua DPW IATTA Kalimantan Selatan, Bandi Khairullah mengatakan pihaknya melaksanakan eksplorasi, observasi, serta memetakan segala potensi wisata petualangan guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan mengoptimalkan bentang alam Meratus.
“Kali ini kami telah memberangkatkan Tim Caving sebanyak 5 orang, untuk mengobservasi, dan mengeksplorasi, serta memetakan potensi Goa Batu Sawar yang ada di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, HST,” ujarnya.
Bandi menjelaskan kegiatan eksplorasi ini harus dalam waktu yang cukup panjang, karena nantinya banyak potensi yang akan kita coba kembangkan, baik itu goa, tebing, sungai dan sebagainya yang tidak hanya di HST saja, melainkan juga seluruh potensi wisata yang ada di Kalimantan Selatan.
Selain itu pihaknya juga melakukan kajian mengenai dampak lingkungan karena masyarakat sekitar yang masih mengambil batu sungai sebagai sumber mata pencaharian.
“Tetap kita tak bisa disalahkan, dan pihak pemerintah sudah wajib turun tangan untuk mentranformasi usaha yang tak ramah lingkungan, yaitu solusinya salah satunya pengembangan destinasi wisata petualangan seperti wisata arung jeram, wisata tebing, gua, hiking, dan sebagainya. Bisa juga nantinya produk olahan masyakat dikemas sebagai suvenir wisatawan dan tentu dengan promosi yang lebih gencar lagi,” jelasnya.
Maka dari itu, IATTA Kalsel berharap bisa bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Tengah agar dapat memberikan dukungan terhadap segala potensi wisata yang kita coba angkat.
“Semoga para pengambil kebijakan dan stakeholder yang terkait bisa mengembangkan dan menumbuhkan potensi-potensi wisata petualangan ini menjadikan sebuah objek yang bisa menghasilkan untuk menggerakkan roda perekonomian yang kita tahu bersama, kita mengalami pandemi Covid-19 ini agar kembali bergerak roda ekonomi tersebut dari desa ke kota,” katanya.
Tak hanya sendiri, IATTA Kalsel dalam kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalsel.
Ketua Harian FAJI HST, Agus menjelaskan pihaknya berusaha menjembatani pihak terkait agar potensi wisata di kawasan Pegunungan Meratus ini bisa digali secara maksimal.
“FAJI dan IATTA Kalsel akan mencoba menjembatani antara masyarakat dalam hal ini diwakilkan Pokdarwis dan pemangku kebijakan agar tercapai tujuan bersama kita,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, terkait menjalankan protokol Covid-19 dalam berwisata terus disosialisasikan dengan kesadaran yang tinggi melakukan Clean, Healt, Safety, Enveroment (CHSE) dalam berwisata di masa pandemi.