TERAS7.COM – Gerombolan monyet yang menyerbu pemukiman warga di Komplek Graha Anjung Mahatama, Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura mendadak viral pada Senin (13/9/2021).
Walaupun baru saja viral, rupanya serbuan puluhan hingga ratusan ekor monyet rupanya sudah sering terjadi dan menjadi hal biasa bagi warga sekitar.
Seperti yang disampaikan Warga Komplek Graha Anjung Mahatama, Robby Kiswanto mengungkapkan gerombolan monyet tersebut lumrah.
Hal ini menurutnya karena pada awalnya, kawasan perumahan yang ia tinggali sejak 2018 lalu tersebut memang merupakan hutan yang menjadi habitat gerombolan monyet tersebut.
“Karena sudah sering turun ke komplek kami, kami sudah agak terbiasa walaupun sedikit takut kalau mereka mungkin masuk ke dalam rumah,” ungkapnya.
Serbuan gerombolan monyet tersebut kadang tak tentu waktunya, akan tetapi ketika sedang sepi, dipastikan mereka akan turun untuk mencari makan.
“Mau gimana lagi, sebenarnya monyet tersebut ada sebelum komplek ini ada, setiap hari mereka selalu turun. Tetapi saat musim buah buahan seperti ini, mereka akan turun secara gerombolan dengan jumlah ratusan ekor,” ungkap Robby Kiswanto.
Hal ini membuat warga yang menanam buah-buahan seperti mangga, pisang, kelengkeng dan sebagainya pada saat berbuah harus gigit jari, karena terlebih dahulu dinikmati gerombolan monyet.
Tidak hanya tanaman dan buah buahan, barang yang ada di halaman rumah warga pun sering mereka rusak, seperti sandal, sampah dan barang lainnya, seperti atap rumah yang penyok.
“Jadi tidak bisa sembarangan menaruh barang, pasti mereka rusak. Kita juga tidak berani melepas anak di halaman rumah, takut kalau kalau monyet turun dan mencakar, apalagi banyak monyet yang besar melebihi besar anak anak,” erangnyanya.
Robby Kiswanto berharap instansi pemerintah yang terkait dapat membantu untuk mengatasi keresahan masyarakat akan serbuan gerombolan monyet tersebut.
Tak hanya di Komplek Graha Anjung Mahatama, di perumahan sekitar yang lebih lama seperti Komplek Griya Meranti Nusantara.
Andre salah satu warga Komplek Griya Meranti Nusantara menuturkan gerombolan monyet tersebut sudah ada sejak ia tinggal disana 10 tahun yang lalu.
“Memang sangat merepotkan. Selain buah-buahan yang dimakan, kadang juga sering menghamburkan sampah dan merepotkan,” jelasnya.
Ia berharap hal ini dapat diselesaikan oleh pemerintah, karena masyarakat sudah cukup terganggu dengan keberadaan gerombolan monyet ini.