TERAS7.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Balangan, akan renovasi jembatan gantung Desa Sungsum Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan yang merupakan akses utama warga dari perkampungan ke Kebun dan ladang.
Seperti yang disampaikan oleh Ir Tuhalus Kepala Dinas PUPR Kabupaten Balangan bahwa saat ini tinggal menunggu pengerjaan saja yang masih menunggu dari pihak ketiga dan konsultan dalam proses perancangan perencanaan renovasi jembatan tersebut, pada Rabu (7/10/2020).
“Jembatan itu akan diperbaiki secepatnya menunggu konsultan menyelesaikan rancangannya”, ujarnya kepada teras7.com.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa untuk anggaran perbaikan jembatan tersebut murni dari APBD tahun 2020, sehingga proses pengerjaannya akan dikebut sesegera mungkin sebelum tanggal 15 Desember di 2020 mendatang harus sudah selesai.
Adapun untuk jembatan yang di maksud sebelumnya memang sudah dapat dinyatakan berumur sehingga memang perlu adanya peremajaan sehingga akan membuat lebih nyaman untuk digunakan warga setempat, mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama warga menuju kebun-kebun dan ladang warga setempat.
Untuk diketahui sebelumnya, jembatan tersebut sudah dianggarkan oleh Dinas PU untuk perbaikan, akan tetapi dari warga setempat menginginkan bahwa jembatan tersebut di bangun ulang agar lebih besar namun anggaran yang dialokasikan dari Dinas PU tidak mencuci, sehingga sempat tersendat proyek tersebut. Barulah saat jembatan tersebut ambruk maka warga setempat dan Dinas PU sepakat bahwa jembatan tersebut diperbaiki saja.
Dinas PU membantah jika proses perbaikan jembatan tersebut diabaikan namun karena pihaknya tidak dapat memenuhi aspirasi dari masyarakat setempat yang meminta jembatan di bangun ulang, sehingga jembatan tersebut lebih dulu ambruk baru diperbaiki.
“Kita sudah mengupayakan agar jembatan tersebut sesegera mungkin diperbaiki, sehingga akan mempermudah mobilitas masyarakat dalam beraktifitas”, jelasnya.
Sementara itu menurut keterangan Kepala Desa (Kades) Sungsum Aidi Rusman mengatakan, jembatan tersebut memang telah lama usianya dan kurang terawat.
“Mungkin jembatan tersebut miring dan hampir roboh itu karena faktor usianya, yang telah lama,” katanya.
Jembatan tersebut lanjutnya, adalah salah satu akses utama, warga sekitar 85% warga menggunakan jembatan gantung tersebut untuk menyadap karet, bertani berkebun dan lain sebagainya.
Sehingga saat ini aktivitas warga yang menggunakan jembatan tersebut mengalami kendala, yang sangat berimbas kepada warga karena itu adalah akses utama warga untuk menuju tempat usaha mereka.
“Kami berharap khususnya untuk Dinas PUPR karna jembatan tersebut adalah akses utama bagi warga dapat segera dikerjakan dan sesegeranya selesai, supaya warga dapat kembali beraktivitas seperti semula,” tambahnya.
“Karna jembatan tersebut kami nilai kurang cukup luas dan mungkin masih kurang bagi warga, maka kami bersama warga desa meminta kepada dinas PUPR agar mau membangun sebuah jembatan yang bisa dilalui oleh roda empat,” katanya.
“Ya kan karna 85% warga kami yang bekerja menggunakan jembatan tersebut dan kami rasa itu masih kurang karena kami di sini rata rata pekerjaan nya di sektor perkebunan, jadi untuk itu kami berharap agar bisa di buatkan kembali sebuah jembatan yang bisa dimasuki roda empat,” harapnya.
Di tempat terpisah, yaitu Ulfah salah seorang anak warga yang menggunakan jembatan tersebut, mengaku kewalahan harus memutar jalan desa tetangga untuk mengantar ibunya ke kebun.
“Sulit untuk menyebrang, tidak ada jembatan lagi, ada warga yang membuat rakit untuk menyebrang, dan ada yang memutar lewat desa tetangga,” tuturnya.
“Kemarin saya mengantar ibu saya ke kebun, untuk akses jalan terpaksa harus memutar ke desa tetangga Desa Gunung Batu, masya allah jauh sekali,” pungkas Ulfah.