TERAS7.COM – Relokasi pasar pertama di Kota Banjarbaru yaitu Pasar Bautung mengundang polemik dari pedagang pasar yang sudah dibangun sejak 1964 tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh H Ismail, salah seorang pedagang sembako dan pakan ternak yang tidak setuju jika pasar yang sudah ditempatinya selama 25 tahun tersebut harus dipindahkan oleh Pemko Banjarbaru.
“Saya pribadi tidak setuju dengan ini (Relokasi Pasar),” ujarnya kepada jurnalis Teras7.com, pada Sabtu (09/01).
Dirinya mengatakan bahwa para pedangang pasar dan juga Walikota Banjarbaru terpilih, Aditya Mufti Ariffin saat masa kampanye mempunyai perjanjian terkait kebijakan perpindahan pasar tersebut.
“Kami dengan Aditya (Walikota Banjarbaru Terpilih) sudah ada perjanjian, jika beliau terpilih maka pasar tidak akan dipindah tetapi diperbaiki,”ucap H Ismail.
H Ismail juga mendengar kabar bahwa Aditya Mufti Ariffin juga akan mengoperasikan pasar yang baru dan tetap mengoperasikan pasar yang lama.
“Saya dengar kabar dari Aditya juga, bahwa pasar yang baru tetap jalan tetapi untuk yang mau pindah saja,” katanya H Ismail.
“Jadi disana (Pasar yang baru) tetap jalan dan disini (Pasar yang lama) tetap jalan, jadi tidak ada yang dirugikan,” tambahnya.
Dirinya juga berharap jika nanti Pasar Bauntung yang lama tetap beroperasi agar dapat diperbaiki agar tidak terlihat kumuh dan tidak menganggu jalan.
Sementara itu, Arlin pedagang yang menjajakan sayurnya diemperan pasar tersebut hanya bisa mengikuti apa suara yang menjadi mayoritas pedagang, kendati dirinya menginginkan pasar tersebut agar tidak dipindah.
“Saya ikut saja, kalau semua kesana ya ikut pindah juga,” kata Arlin.
Arlin yang sudah berjualan selama 20 tahun tersebut juga belum mengetahui pasti kapan para pedagang akan dipindahkan ke Pasar Bauntung yang baru.
“Belum tau kapan dipindahnya,” pungkasnya singkat.
Pasar Bauntung dengan konsep lama tersebut direncanakan Pemerintah Kota Banjarbaru akan pindah ke Jalan RO Ulin dengan mengusung konsep pasar tradisional modern.