TERAS7.COM – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjarbaru menyelenggarakan kegiatan pengkaderan KOPRI Sekolah Islam dan Gender (SIG), di Aula Linggangan Intan DPRD Kota Banjarbaru, pada Sabtu (29/07/2023) lalu.
Kegiatan ini turut menghadirkan 6 orang narasumber yaitu IKA PC PMII Banjarbaru, M.Husaini, SP, Mabinda Kopri PKC PMII Kalimantan Selatan, Syarifah Zahra dan Rezna Yericha R.P, PW Fatayat NU Kalsel Hamidah, Satgas Stunting Prov Kalsel Rosita Agusari, M.A.P, Sekretaris Kopri PKC PMII Kalsel, Mardiana.
Dalam kesempatannya, Ketua Pelaksana, Selvi Anggraini bersyukur atas terlenggaranya SIG perdana oleh KOPRI PK PMII Kota Banjarbaru, dengan tema “KOPRI Sebagai Lokomotif Pergerakan Perempuan di Kota Banjarbaru” tersebut.
“Alhamdulillah, pada hari ini telah terlaksana kegiatan Sekolah Islam dan Gender perdana yang dilaksanakan oleh Kopri Komisariat se-Kota Banjarbaru,” ujarnya.
Ia berharap, lewat kegiatan SIG ini, KOPRI PK PMII Kota Banjarbaru bisa menjadi role model bagi seluruh perempuan, terlebih khususnya yang ada di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
“Kami berharap KOPRI bisa menjadi arah gerak dan role model untuk seluruh perempuan, terutama untuk perempuan-perempuan wilayah kota Banjarbaru ditengah maraknya isu-isu keperempuan yang beredar, dan juga SIG ini merupakan pintu awal untuk kaderisasi KOPRI setelah mapaba,” harapnya.
Menurutnya, terlaksananya kegiatan ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu, mewakili KOPRI PK PMII Kota Banjarbaru, Selvi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang sudah disalurkan, baik secara moril maupun materil.
Kemudian, Ketua KOPRI UNISKA MAB, Parida Liani menyatakan, tema “KOPRI Sebagai Lokomotif Pergerakan Perempuan di Kota Banjarbaru” yang diusung dalam kegiatan ini bukan hanya sebatas tema semata, melainkan awal dari langkah memperjuangkan dan memberdayakan perempuan.
“KOPRI sebagai organisasi yang peduli terhadap persoalan, kemanusiaan, dan peradaban, tentunya tidak boleh tutup mata terhadap kasus-kasus yang tidak menyenangkan terhadap perempuan, dari itu dengan adanya wadah ini memberikan solusi dan memecahkan permasalahan yang terjadi kepada perempuan,” ungkapnya.
Selanjutnya kata Parida, kaderisasi yang dilangsungkan dalam kegiatan ini bukanlah hanya mencari kader sebanyak-banyaknya, akan tetapi bagaimana harus menjadikan ruang pembelajaran, tempat penempaan diri, etika, dan intelektualitas, sehingga menghasilkan kader yang berkualitas ditingkat level kepengurusan.
“Jadi Dengan SIG perdana ini yang berkolaborasi dengan 4 Komisariat se-Kota Banjarbaru, diharapkan dapat meratanya kaderisasi KOPRI terkhusus di Kota Banjarbaru,” tuturnya.