TERAS7.COM – Pengolahan limbah cair sasirangan tidak maksimal dilakukan oleh rumah produksi Atun Cempaka Sasirangan (ACS).
Hal ini disebabkan karena menurut pihak ACS pengolahan limbah memerlukan biaya yang mahal, rumit, dan mereka tidak memiliki pengetahuan ataupun orang yang mampu dalam melakukan pengolahan limbah cair tersebut.
Penambahan tenaga kerja yang khusus menangani limbah cair dan pembangunan instalasi air limbah akan menambahkan biaya produksi kain sasirangan yang berakibat meningkatkan harga jual.
Hal itu disampaikan oleh Dr.Ir.Nopi Stiyati Prihatini, S.Si, M.T. IPM Dosen Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat saat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di rumah produksi Atun Cempaka Sasirangan (UMKM ACS) milik Niswatun Huda.
Kegiatan PkM ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai teknologi lahan basah buatan (LBB) yang dapat pengolah limbah cair sasirangan dengan biaya yang murah, kemudian mudah dalam pengaplikasiannya, dan tidak memerlukan operatur khusus untuk menjalankannya kepada pihak ACS.
Dosen yang akrab disapa Ibu Nopi ini melanjutkan, Sistem Lahan Basah Buatan (LBB) merupakan proses pengolahan limbah dengan cara mengaplikasikan atau meniru proses penjernihan air pada rawa atau lahan basah. Proses pemulihan kualitas air limbah yang dilakukan secara alamiah (self purification) memerlukan peranan penting dari tumbuhan air (Hydrophita) yang ada atau tumbuh pada daerah lahan basah tersebut. Komponen LBB terdiri atas air, tanaman air, media lolos air atau substrate, serta mikroorganisme yang tumbuh pada area lahan basah tersebut. LBB memanfaatkan tanaman air sebagai agen fitoremediator.
“Berbagai mikroorganisme banyak ditemukan dan hidup pada lahan basah tersebut. Mikroorganisme yang ada berfungsi untuk mengeliminasi polutan yang terdapat pada perairan tercemar serta berfungsi untuk menyediakan nutrisi bagi tumbuhan air,” jelasnya.
Teknologi LBB mempunyai banyak keunggulan jika dibandingkan dengan metode konvensional dengan bahan kimia.
Keunggulan LBB antara lain ramah lingkungan, efisien, sederhana, serta murah. LBB merupakan suatu sistem pengolahan alami yang di dalamnya terjadi berbagai aktivitas seperti transfer gas, filtrasi, sedimentasi, adsorpsi, pengolahan biologis dan pengolahan kimiawi, hal ini dikarenakan terdapatnya berbagai aktivitas mikroorganisme di dalam tanah serta aktivitas pada tanaman air.
“UMKM ACS sangat kooperatif, antusias dan menyambut baik kegiatan ini karena dapat menjadi solusi terhadap keterbatasan pengolahan limbah cair yang mereka hasilkan. Ketercapaian target pada kegiatan PKM ini diantaranya adalah transfer pengetahuan melalui diseminasi mengenai teknologi lahan basah buatan (LBB) yang murah dan mudah dalam pengoperasiannya dan meningkatkan partisipasi pihak UMKM ACS untuk mengolah limbah cair yang dihasilkannya, tingginya antusiasme pihak UMKM ACS, peragaan uji coba prototype, dan saran masukan/evaluasi untuk penyempurnaan aplikasi LBB,”Pungkasnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat yang didanai oleh LPPM melalui DIPA Universitas Lambung Mangkurat.