TERAS7.COM – Guna membantu pihak Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru dalam melakukan proses pemulasaran jenazah penderita Covid-19, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Kesehatan akan menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat).
Hal ini dilakulan agar segala macam proses pemulasaraan jenazah penderita covid-19 tidak terlalu terbebankan kepada nakes RSDI setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza membeberkan, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar Diklat pemulasaraan jenazah bagi rumah sakit rumah sakit swasta dan instansi terkait lain di Banjarbaru.
Tujuannya kata Mirza, untuk membantu nakes-nakes RSDI Banjarbaru agar tidak semua pelaksanaan pemulasaraan jenazah covid-19 dibebankan kepihak RSDI.
“Pelaksanaan diklatnya nanti bekerjasama dengan kawan kawan yang sudah berpengalaman dalam penyelenggaraan pemulasaraan,” ungkapnya kepada Redaksi8.com, Kamis (29/7).
“Disana (RSDI) kan ada seksi diklatnya yang saat ini sedang menyusun modul dan waktu pelaksanaannya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Syamsuri, sangat mendukung upaya Dinkes tersebut. Karena menurutnya, hal itu dapat menghilangkan keresahan hingga kekhawatiran masyarakat khususnya umat muslim kepada para nakes selama ini.
Ia melanjutkan, sebagai daerah dengan mayoritas muslim, kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan fardhu kifayah seperti prosesi pemandian, pengapanan, penyolatan hingga pemakaman jenazah penderita covid-19 sangatlah penting.
“Menurutku baik dengan adanya upaya pelatihan itu. Sehingga dapat menghilangkan kekhawatiran keluarga korban yang ditinggalkan,” tuturnya saat dihubungi pewarta melalui sambungan telpon.
Terlebih lagi ujarnya, jika pihak penyelenggara juga mengikut sertakan MUI atau Kemenag yang notabennya ahli dibidang tersebut.
“Kalau tidak bisa juga cukup denga alim ulama yang tidak diragukan lagi kapasitasnya,” saran Syamsuri.