TERAS7.COM – Konferensi Cabang III Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kota Banjarbaru di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru pada Selasa sore (24/9) akhirnya menetapkan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidz periode 2019-2024.
Pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo, KH Abdul Hamid Marzuki terpilih sebagai Rois Syuriah PCNU Banjarbaru, sedangkan Ketua Tanfidz periode sebelumnya, Muslih Amberi kembali ditunjuk untuk melanjutkan kepemimpinannya di Tanfidziyah PCNU Banjarbaru.
Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Banjarbaru ini dipilih oleh utusan dari masing-masing Majelis Wakil Cabang (MWC) dari 5 kecamatan di Kota Banjarbaru dan perwakilan organisasi otonom NU.
Ketua Tanfidz PCNU Banjarbaru, Muslih Amberi kepada Teras7.com mengungkapkan dalam jabatannya di periode kedua ini, ia ingin fokus membangun PCNU Banjarbaru untuk warga Banjarbaru.
“Kepengurusan periode yang lalu banyak yang tak aktif. Namun antusiasme warga NU meminta kita kembali untuk memimpin dan nanti akan kita akomodir teman-teman yang bisa benar-benar membantu untuk masuk dalam kepengurusan. Karena menjadi pengurus PCNU ini adalah kerja sosial,” ujarnya.
Muslih Amberi menambahkan ia memiliki waktu seminggu untuk menyusun kepengurusan yang lengkap sampai lembaga-lembaga di dalam PCNU.
“Berdasarkan hasil sidang komisi pun kita diminta pertama kali untuk memperhatikan pondok pesantren. Bagi kita bukan hanya pondok pesantren saja, tapi pendidikan umum juga perlu diperhatikan supaya paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) benar-benar terpelihara di Banjarbaru dari serangan paham-paham radikal. Kita juga akan memberdayakan ekonomi ummat ke depannya,” ungkapnya
Pria menjabat sebagai Ketua Program Stuti Magister Administrasi Publik Fisip ULM Banjarmasin ini dalam waktu dekat akan mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kota Banjarbaru dan DPRD Banjarbaru untuk membangun sinergi dengan Pemerintah Daerah.
“Kita berharap ke depan semua Kiai yang ada di Kota Banjarbaru kembali terlibat dalam NU untuk membangun ruh Aswaja lagi. Kembali pada keyakinan Aswaja, jangan ikut aliran dan paham radikal, itu tugas NU di masyarakat,” pesan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Banjarbaru ini.