TERAS7.COM – Penyebaran Pandemi Covid-19 di Kabupaten Banjar terus mengkhawatirkan, hingga saat ini sudah ada beberapa pejabat di lingkup Pemkab Banjar yang terinfeksi virus Corona.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar sekaligus Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar, dr. Diauddin saat ditemui awak media pada Senin (3/8).
“Saat ini ada beberapa pejabat di Kabupaten Banjar yang terkonformasi positif Covid-19, diantaranya ada 2 kepala SKPD. Sementara untuk ASN hampir di setiap dinas ada yang terkonfirmasi,” ungkapnya.
Sementara itu untuk petugas TNI dan Polri, Diauddin menyebutkan yang terkonfirmasi positif malahan sudah ada sejak awal.
Pihaknya juga telah melaksanakan tes swab massal ke beberapa dinas sejak sebelum Hari Raya Idul Adha kemarin.
“Contohnya Dispora, Disdukcapil dan hari ini ada Inspektorat, besok baru kita laksanakan di Diskominfo. Hampir setiap hari kita akan melaksanakan tes swab, apalagi kondisi penyebarannya saat ini sangat mengkhawatirkan. Seperti yang kita ketahui mayoritas ruangan di seluruh dinas di setting sebagai ruangan ber AC, sehingga ventilasinya kurang. Kalau satu positif, maka akan mudah menjangkiti yang lainnya, apalagi banyak ASN kita lebih banyak berinteraksi dengan rekan kerjanya dibandingkan keluarganya,” jelasnya.
Karena itu lanjut Diauddin, pelaksanakan Work From Home (WFH) akan kembali dilaksanakan kembali agar kegiatan memutus mata rantai penyebaran di lingkungan perkantoran bisa dilakukan.
“Pelaksanaan WFH sendiri akan dikembalikan ke dinas masing-masing. Kita sendiri menerapkan masuk kerja bergantian,” sebutnya.
Untuk pelaksanaan tes swab massal yang dilaksanakan Pemprov Kalsel, Diauddin menyebutkan pelaksanaannya masih menunggu rapat yang akan di gelar hari ini.
“Ditempat kita sendiri pelaksanaan tes swab dibantu oleh mahasiswa dari Poltekes sebagai tenaga tambahan, termasuk analis puskesmas yang diperbantukan di Labkesda. Kapasitas kita untuk melakukan swab maksimal 80-90 orang, dengan tenaga tambahan tersebut bisa lebih dari 100 orang,” terangnya.
Walaupun Kabupaten Banjar masih masuk daerah merah dan tidak pernah turun, sebagian besar pasien adalah Orang Tanpa Gejala, sedangkan angka kematian sendiri masih berada dibawah 6 persen.
“Untuk kesembuhan di tempat kita lumayan tinggi sekitar 50 persen, namun kesembuhan saat ini merupakan nomor 2, yang penting kita bisa menekan angka kematian. Sekarang mulai cukup mengkhawatirkan, jika yang bergejala dan membutuhkan perawatan di rumah sakit saat awal masih 20-30 orang, sekarang sudah lebih dari 60 orang, yang terinfeksi dan bergejala lebih banyak,” ungkap Diauddin.
Dikutip dari laman resmi GTPP Covid-19 Banjar, jumlah kasus positif hingga akhir Juli 2020 yang lalu sebanyak 572 kasus, dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 269, sembuh 269 dan meninggal 34.
Sementara untuk kasus suspect sebanyak 106 dan kasus probable sebanyak 43 dan kontak erat 33 kasus.