TERAS7.COM – Komando Distrik Militer (Kodim) 1010/Rantau mengerahkan beberapa anggotanya untuk membantu proses pembongkaran jembatan darurat di kawasan Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Minggu (17/01).
Pembongkaran jembatan darurat yang berada di jalan A.Yani Km. 95 ini sendiri dilakukan untuk dialihkan dan dipasang kembali di jalur trans nasional antar provinsi yang sempat terputus.
Dandim 1010/Rantai, Letkol Inf Andi Sinrang yang memimpin langsung proses pembongkaran menerangkan, pihaknya sengaja ikut serta dalam proses pembongkaran ini sendiri guna mempercepat penanganan putusnya jalur transportasi akibat banjir tersebut.
“Jembatan darurat ini akan kita pindahkan ke jembatan Sungai Salim Banua Hanyar di perbatasan Astambul – Mataraman yang saat ini terputus,” ucap Letkol Inf Andi Sinrang.
Sementara itu, pembongkaran jembatan tipe rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel atau jembatan Belly dilakukan oleh 30 personil Kodim 1010/Rantai dan dibantu masyarakat setempat.
“Kita membongkar dua unit jembatan Belly yang panjangnya masing-masing 15 meter, karena proses perbaikan jembatan di Km. 95 juga sudah selesai,” terangnya.
Dengan jembatan darurat ini nantinya diharapkan jalur moda transportasi yang sempat terputus total baik dari arah Banjarmasin menuju Hulu Sungai maupun sebaliknya dapat kembali lancar.
“Semoga upaya yang dilakukan bisa berjalan cepat dan lancar demi kepentingan masyarakat banyak,” ujar Dandim 1010/Rantau.
Kedua jembatan darurat ini langsung didistribusikan ke lokasi dengan menggunakan alat angkut berupa truk yang dikoordinir oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dalam situasi seperti ini, kita akan selalu siap membantu masyarakat dalam bentuk apapun, karena ini sudah tugas dan tanggung jawab kami untuk masyarakat,” pungkasnya.