TERAS7.COM – Peminatnya banyak, Keripik Pisang mungkin sudah begitu familiar di kalangan masyarakat khususnya Ngawi, memiliki tekstur empuk rasanya pun gurih dan renyah, padahal hanya di baluri bumbu sederhana.
Irisan pisang yang digoreng itu tampilannya harus menyesuaikan zaman, dikatakan Bati Alfarisa warga Desa Kuniran, Sine, Kabupaten Ngawi, pada Rabu (2/6/2021), bumbunya dipilih dengan varian rasa kekinian.
“Keripik pisang itu kesukaan saya, tapi bosan dengan rasa yang biasa-biasa saja, oleh karena itu saya ingin mengolahnya sendiri dengan beberapa varian rasa.” Bati menambahkan.
Dia uji coba, dengan meracik bumbu untuk keripik pisang kemudian dibagikan ke teman-temannya, di antaranya keripik pisang rasa teh hijau, keju, cokelat dan susu.
Bati mengungkapkan, kemudian kripik pisang itu dijual, ternyata banyak masyarakat yang memberikan respon enak, jadilah kripik pisang aneka Raza Macida Nana.
“Butuh sehari penuh untuk memproduksi 100 bungkus, kalau untuk sekali produksi dibutuhkan dua tandan pisang jenis raja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ungkapnya, pisang itu kemudian di potong secara manual menggunakan pasah, barulah digoreng setelah itu, semalaman ditiriskan besoknya baru bisa ditaburi bumbu dengan kwalitas premium.
“Kemudian saya pasarkan mas, bisa juga melalui media online,” tambahnya.
Disela penutup wawancara, Risa sapaan akrabnya menambahkan kripik pisang ini mulai dia jual sejak Agustus 2020 lalu, sampai kini sekitar 3,500 bungkus dengan kemasan 120 gram yang harganya Rp 15 ribu telah terjual.
“Selain di Ngawi sendiri, Alhamdulillah kripik pisang buatan saya ini juga sudah tembus Jabodetabek, Solo, Kalimantan dan juga terdistribusikan ke beberapa daerah di Krasidenan Madiun,” tutupnya.