TERAS7.COM – Minggu pertama bulan agustus yaitu dari tanggal 1 sampai 7 Agustus dicetuskan sebgai pekan menyusui sedunia atau WBW, World Breasrfeeding Week. Dengan adanya pekan ASI sedunia ini diharapkan dapat lebih mendorong pemberian ASI.
Kenali Manfaat Besar ASI Bagi Ibu Dan Bayi
Seperti kita ketahui bersama, tidak ada asupan apapun yang lebih baik dari Air Susu Ibu. ASI diproduksi secara oleh tubuh mengandung nutrisi seperti: protein, vitamin, lemak, karbohidrat dan zat lainnya yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Bayi yang baru lahir hanya diberi ASI, tidak makanan dan minuman lain. Pemberian ASI pertama kalinya (eksklusif) harus dilakukan satu jam setelah bayi lahir hingga ia berumur enam bulan. Setelah enam bulan, baru kemudian dilanjutkan memberikan bayi makanan tambahan pendaping ASI, pada usia ini bayi masih tetap diberikan ASI sampai usianya 2 tahun.
Bayi yang diberi ASI memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan susu formula. ASI mengandung antibodi kekebalan tubuh yang dapat membantu bayi melawan bakteri dan virus. Pemberian ASI juga bisa membuat bayi cerdas, tulang kuat, mengurangi terkena sindrom kematian bayi mendadak, berat badan bayi ideal.
Memberikan ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tapi juga untuk ibu yang menyusui. Dengan menyusui berat badan ibu akan kembali normal, dapat mengurangi stress serta memperkuat hubungan antara ibu dan anak.
Peringatan Hari Menyusui
Minggu awal Agustus selain diperingati sebagai hari ASI sedunia juga untuk memperingati deklarasi innocenti yang disyahkan dan ditandatangani pada bulan Agustus 1990. Ada banyak pihak yang mendatangani deklarasi tersebut, seperti: pemerintahan dari berbagai negara,UNICEF, PBB WHO dan organisasi-organisasi di dunia yang mendukung gerakan ini serta turut serta melindungi dan mempromosikan program menyusui.
Awal mulanya WBW adalah pada tahun 1992, setiap tahunnya pekan menyusui mengusung tema yang berbeda-beda. Awalnya, yaitu pada tahun 1992 s/d 1995, tema pekan ini tidak berubah, yaitu fokus pada memastikan implementasi deklarasi.
Kampanye tahun ini bekerjasama dengan UNICEF dan para mitranya untuk mempromosikan pentingnya dukungan dari berbagai pihak serta keluarga yang memungkinkan pemberian ASI. Sedangkan untuk temanya adalah “Suistaining Breastfeeding Together”, yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia “Bekerja Bersama-sama Untuk Terciptanya Keberlangsungan Pemberian ASI”.
Dilansir dari cnnindonesia, Anung Sugihantono sebagai Direktur Jendreal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan menyampaikan melalui keterangan yang ditulisnya di website Departemen Kesehatan. “Pekan ASI sedunia akan diisi dengan berbagai jenis kegiatan di pusat dan semuanya (kegiatannya) akan diarahkan untuk mendorong pencapian IMD, Inisiasi Menyusui Dini serta ASI eksklusif 100% pada semua bayi” tulis Anung dalam situs Departemen Kesehatan.
Dukungan pemberian ASI tidak hanya tertuju untuk kaum ibu saja, program ini dapat terwujud jika didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, keluarga, suami dan lingkungan kerja.
Hal yang sama juga telah disampaikan pula oleh Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia atau AIMI yang menjelaskan bahwa keberhasilan menyusui juga tergantung dari dukungan berbagai pihak. Nia memberikan ilustrasi sebanyak empat pilar yang berada dalam bentuk perencanaan yang berhubungan dengan menyusui, yaitu peraturan, dan legislasi, serta adanya komitmen menjalankan program, pemahaman mengenai tenaga kesehatan dan dukungan dari keluarga serta masyarakat.
Kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat, namun belum mencapai optimal. Misalnya, di ruang publik sudah disediakan ruangan khusus ibu menyusui, namun masih banyak ibu-ibu menyusui yang enggan menggunakannya, masih ada rumah sakit yang sudah memberikan kamar khusus bayi padahal seharusnya setelah dilahirkan bayi harus bersama dengan ibunya.