TERAS7.COM – Kerajinan tumbuhan hidroponik kini menjadi tren tersendiri di bidang pertanian di zaman kekinian, banyak jenis tumbuhan maupun buah-buahan bisa tumbuh subur bak karangan bunga.
Ditengan pandemic covid-19 yang melanda Indonesia khsusnya Kalimantan selatan, tentu sangat berdampak dalam rutinitas sebagian besar propesi pekerjaan, salah satunya seperti warga Martapura yang satu ini, sebagai aparatur desa yang juga turut merasakan imbas ekonomi.
Namun, untuk mengisi kegiatan yang menuntut di rumah saja, pria dengan nama Satria Effendy Warga Jalan Pendidikan XI, Sekumpul Martapura Kabupaten Banjar, memilih mengisi waktu dengan membuat dan menanam tumbuhan hidroponik didepan rumahnya.
Ada berbagai jenis sayuran daun hidroponik yang ia tanam, seperti bayam, pak choy, kangkung, dan jenis sayur lainnya.
Ia yang juga merupakan lulusan Sarjana Hukum UIN Antasari Banjarmasin ini mengaku tidak memiliki pendidikan di bidang pertanian, namun karena ia merasa senang dengan yang hijau-hijau, ia pun mempelajari tanaman hidroponik dengan cara otodidak, lewat internet dan video youtube, serta shering dengan teman yang berpengalaman.
“Saya belajar sendiri dari internet dan juga shering dengan teman yang sudah berpengalaman,” ucapnya.
Membuat tumbuhan hidroponik memang tidak terlalu sulit dan biayanya sangat terjangkau, hanya memerlukan beberapa bahan dasar yang banyak disekitar kita, seperti net pot, media tanam rockwoll, kain flanel, baskom plastik dapur, Imprabord, air nutrisi, dan benih sayur.
Sayuran hidroponik yang usia belum disemai tersebut, katanya tidak bisa langusung dikenakan sinar mata hari, namun hanya perlu lembab dan gelap saja.
“Untuk benih tanamannya yang sudah disemai ditunggu hingga sprout atau pecah, jika benih sudah sprout atau pecah langsung dipindah dibawah sinar matahari” jelasnya yang sedang menyemai tumbuhan hidroponik miliknya.
Saat ditanya apakah tanaman hidroponik yang ia tanam cukup banyak di depan rumah, ini akan menjadi usaha sampingan di musim pandemic covid-19?, ia menjawab masih belum yakin, karena menurutnya untuk sementara ini merupakan hobi baru selain sebelumnya ia yang juga memiliki hobi mendaki gunung dan jalan-jalan ke hutan.
“Kalau kemarin kan sebelum virus corona ini mewabah kita seringnya naik gunung, jalan jalan kehutan, sekarang tidak boleh lagi dan mengharuskan kita dirumah saja, ya bisa dibilang ini sementara merupakan hobi baru,” jelasnya.
“Kalau ini nanti jadi usaha sampingan, ya kita lihat nantilah,” terangnya.