TERAS7.COM – Kegiatan Journalist Camp III yang diselenggarakan pada 10-12 Maret mendatang di Vila Puncak Tahura Sultan Adam Mandiangin, mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor.
Orang nomor satu di Kalimantan Selatan itu, memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya kegiatan pelatihan jurnalistik yang diinisiasi oleh komunitas media siber, Baret78 tersebut.
“Semoga berjalan dengan lancar dan sukses, serta ilmu yang didapat bermanfaat untuk perkembangan pers di banua kita, Kalsel Babussalam,” ujar Paman Birin sapaan Gubernur Kalsel dalam sebuah video, pada Sabtu (04/03/2023) siang.
Tak hanya Gubernur Kalsel, kegiatan Journalist Camp III ini juga menuai respon positif dari sejumlah kepala daerah lainnya, seperti Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, Bupati Balangan Abdul Hadi, Bupati Banjar Saidi Mansyur dan Walikota beserta Wakil Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin dan Wartono, beserta Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliasnyah Akbar.
Ditambah lagi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel Zainal Helmie dan Ketua PWI Banjarbaru Rasyid Ridho juga turut memberikan dukungan dan doa atas kegiatan yang rutin dilakukan Baret78 setiap tahunnya tersebut.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Journalist Camp III, Sayyid Maulana Ahmad turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi mendalam, atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam penyelenggaraan Journalist Camp III.
“Terima Kasih kepada Gubernur Kalsel dan kepala daerah yang memberikan ucapan selamat dan doa kepada acara kami, semoga kebaikan yang didoakan ke kami juga diberikan kepada pian-pian (anda-anda<red) yang mendoakan, aamiin,” ungkapnya.
Sayyid mengungkapkan, alasan pemilihan Puncak Tahura Mandiangin sebagai tempat pelaksanaan, karena selaras dengan konsep Journalist Camp, yang identik dengan nuansa alam.
“Tema Journalist Camp III tahun ini Learn from Nature. Kalau yang kedua temanya Feel the Nature, sedangkan yang pertama adalah Back to Nature,” terang Sayyid.
Diketahui, Tahura Sultan Adam memiliki luas sekitar 112.000 hektar yang terdiri dari kawasan hutan lindung, suaka marga satwa, hingga area pendidikan.
Lalu wilayah yang sudah bisa didatangi oleh para wisatawan seluas 200 hektar, dan kawasan ini juga sudah ditata sedemian rupa untuk menarik wisatawan.
Selain itu, ekowisata Tahura Sultan Adam memiliki beberapa unit habituasi dan penangkaran satwa endemik Kalimantan yang masuk dalam kategori langka dan terlindungi, seperti, owa, bekantan, beruang madu, dan binturung.
Kawasan tahura, baru-baru ini juga menambah spot wisata, yaitu paralayang dan gantole, yang pastinya menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke tempat ini.