TERAS7.COM – Untuk memacu program pilah sampah dari rumah lebih cepat, Lurah Sekumpul Gusti Marhusin gencar melakukan sosialisasi kepada warganya.
Salah satunya sosialisasi yang dilakukan pada ibu-ibu Komplek Citra Permata Biru Blok II Kelurahan Sekumpul Martapura pada Minggu (25/10).
Lurah Sekumpul, Gusti Marhusin mengungkapkan sosialisasi ini gencar ia lakukan agar menjadikan kawasan Sekumpul menjadi kawasan religi yang bersih.
“Kita hari ini kembali lakukan sosialisasi tentang pilah sampah dari rumah untuk menjadikan kawasan Sekumpul menjadi kawasan relegi yang bersih,” ungkapnya.
Gusti Marhusin menjelaskan sampah tersebut dipilah untuk membedakan mana sampah yang tidak bisa dipakai dan sampah yang bisa didaur ulang, dimana sampah yang di daur ulang tersebut bisa menjadi tabungan.
“Kami berharap semoga Sekumpul menjadi kampung religi yang bersih, sehat, indah, asri dan penuh berkah serta peduli lingkungan,” terangnya.
Gusti Marhusin menambahkan Bank sampah Sekumpul sendiri telah bekerjasama dengan penggadaian area Kalsel-teng.
“Jadi masyarakat yang menyetor sampah bisa memilih hasil penukaran sampah tersebut, apakah ingin ditunaikan atau mau ditabung menjadi emas dengan minimal transaksi Rp. 10.000 atau 0,001 Gram emas,” jelasnya.
PT Pegadaian (Persero) sendiri sejak beberapa lalu telah melaksanakan program mengubah sampah rumah tangga menjadi tabungan emas, baik melalui Bank Sampah yang dibina Pegadaian maupun kerjasama Bank Sampah lainnya.
Pegadaian pun melalui lama resminya mengungkapkan dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat yang menjual sampah dan hasil penjualannya bisa disimpan dalam bentuk tabungan emas Pegadaian.
Sehingga kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan akan meningkat agar program Sampah Menjadi Emas yang dicanangkan bersama-sama pemerintah ini dapat mencapai hasil yang maksimal.
Bank Sampah yang didirikan dibanyak daerah sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, mengurangi dampak sampah lingkungan, sekaligus meningkatkan sumber penghidupan.
Untuk menukar sampah menjadi emas di PT Pegadaian, masyarakat harus memilah, menbersihkan, dan mengelompokkan sampah organik dan non-organik. Kemudian, masyarakat datang ke bank sampah milik atau bekerjasama dengan Pegadaian yang ada di wilayah masing-masing.
Sampah akan dihitung nilainya oleh petugas di bank sampah dan nilai sampah akan dinilai oleh Pegadaian berdasarkan jumlah gram dan masuk tabungan emas, dimana di Bank Sampah Sekumpul setiap 10.000 rupiah sama dengan 0,001 Gram emas.\