TERAS7.COM – Meski memiliki lahan yang terbatas, Banjarbaru berpotensi besar menjadi kota rujukan pertanian mandiri bagi daerah lain melalui gerakan Urban Farming.
Tentunya potensi besar ini harus diimbangi dengan sokongan kuat dari pemerintah dan instansi terkait agar bisa maksimal dan menjadi andalan Kota Banjarbaru di masa akan datang.
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari mengatakan akan mendukung gerakan Urban Farming di Kota Banjarbaru. Apalagi ini selaras dengan tujuan Walikota untuk menjadikan RT Mandiri di Kota Banjarbaru.
“Oleh karenanya kita sangat mendukung dan mendorong agar Urban farming ini benar-benar bisa berjalan Kota Banjarbaru dan mengharap sentuhan serta keberpihakan pemerintah kota untuk lebih fokus juga menggarap sektor sektor pertanian di dalam perkotaan yang biasa disebut Urban farming ini sehingga memiliki keunggulan yang menjadi andalan,” ujar Nukhalis. Selasa (11/01/2022).
Lanjutnya, apabila berhasil melakukan Urban Farming ditengah keterbatasan lahan yang dimiliki, ia yakin hal ini akan mampu menopang ketahanan pangan di Kota Idaman.
“Urban Farming memang kendalanya adalah bagaimana kita bisa menggerakkan berbagai lapisan masyarakat adalah agar mereka bisa menanam di pekarangan – pekarangan rumah, memanfaatkan lahan lahan nganggur, yang tidak bisa dimaksimalkan, nah itu yang kita harapkan harus jeli melihat potensi lahan nganggur tersebut.
,”paparnya.
Ia juga berharap kepada SKPD terkait yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru, sebagai leading sektor yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan Komisi III DPRD agar bisa terus memberikan sentuhan bantuan kepada masyarakat dan menjadi motivasi untuk bersama menggaungkan Urban Farming di perkotaan Banjarbaru.
“Masyarakat perlu support dan sentuhan langsung secara persuasif dari pemerintah kota dalan mengembangkan urban farming, agar semakin massif dan ketertarikan masyarakat dalam bercocok tanam di lahan pekarangan rumah ataupun lahan pertanian kecil menjadi bermanfaat serta bernilai ekonomis,”terangnya.
Selain bercocok tanam, dalam bertani dengan menggunakan hidroponik, kemudian kolam-kolam bioflok ataupun budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) juga masuk dalam Urban Farming.
Disamping itu, menurutnya Banjarbaru bisa mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki agar bisa dimaksimalkan.
Tentunya dimaksimalkan dengan menggunakan teknologi saat ini yang serba digitalisasi, sehingga akan mudah menjadi pusat perhatian karena Banjarbaru memiliki banyak kelompok-kelompok dan UKM.
“Jika diberdayakan dengan maksimal kelompok-kelompok masyarakat giat tani yang dari hasil pertanian urban tersebut bisa dijual disupermarket dan pasar modern atau tradisional,”ucapnya.
Demi memaksimalkan Urban Farming, Nurkhalis menyatakan akan mengusulkan lokasi lahan yang berpotensi untuk dikembangkan hal tersebut.
“Insyaallah kami dari Komisi III juga sebagai mitra kerja DKP3 Banjarbaru, kami juga akan mengusulkan lokasi-lokasi lahan yang memang berpotensi untuk dikembangkan Urban farming ini dan insyaallah teman-teman dari DPRD sangat mendukung Urban Farming ini,” tutup Nukhalis.