TERAS7.COM – Minyak goreng adalah salah satu komponen penting yang di konsumsi masyarakat yang saat ini cukup langka di pasaran.
Salah satu penyebab langkanya minyak goreng di Indonesia adalah karena ada kenaikan dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply).
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar Akhmad Mahmud saat didatangi awak media pada Rabu (9/3/2022).
Pemerintah lanjutnya sudah menetapkan harga jual minyak goreng 14 ribu rupiah per liter, namun tidak semua distributor dan supliyer menyesuaikan dengan harga tersebut.
“Karena menurut mereka, komponen biayanya sudah terlebih dahulu mahal serta biaya produksinya yang tinggi. Selain itu penyebab naiknya harga minyak goreng yakni adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30,” ungkapnya.
Faktor lainnya sambung Akhmad Mahmud yaitu gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.
Selain itu sulitnya masyarakat mencari minyak goreng di pasaran dikarenakan ada yang berpikiran ingin menyetok dalam jumlah banyak untuk persediaan dirumah.
“Dari pantauan lapangan, pasokan minyak goreng di Distributor saat ini memang berkurang, karena kurangnya personel angkutan kontainer dari Jawa, serta ongkos pengiriman yang mahal sehingga para suppliyer dan distributor kesulitan menentukan harga jualnya, ” ungkapnya.
Namun Akhmad Mahmud memastikan stok minyak goreng di Kabupaten Banjar hingga bulan Ramadan nanti dalam keadaan aman.
”Mudah-mudahan tidak lagi ada lagi oknum-oknum yang memanfaatkan moment kelangkaan ini yang di gunakan untuk hal-hal yang merugikan masyarakat seperti menimbun minyak goreng agar bisa di jual dengan harga yang lebih tinggi,” harapnya.
Sementara itu, Kabupaten Banjar melalui DKUMPP sendiri sudah melaksanakan setidaknya 20 kali operasi pasar dan pasar sesuaikan dengan permintaan kelurahan dan kecamatan.
Hal ini diungkapkan Kepala DKUMPPKabupaten Banjar I Gusti Made Suryawati sehari sebelumnya pada Selasa (8/3/2022).
“Kita sendiri termasuk hari ini sudah menggelar 20 kali operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Dalam pasar murah dan operasi pasar tersebut, pihaknya juga menyediakan sembako lain, tapi minyak goreng sambung I Gusti Made Suryawati tetap jadi idola.
“Karena itu mendekati hari besar keagamaan dan bulan Ramadhan, rencananya kita gelar lagi Operasi Pasar Minyak Goreng lagi,” ungkapnya.