TERAS7.COM – Dalam rangka Murdjani Banjarbaru Festival 2019, dimalam pembukaannya masyarakat disuguhkan dengan alunan lagu bergenre Melayu 100 alat musik panting serta tarian Mandau khas kota Palangkaraya.
Tribute to Maestro Seni Banjarbaru A. Tamrin adalah bagian dari rangkaian acara Murdjani Banjarbaru Festival 2019, dimana tamu undangan dan masyarakat yang hadir di lapangan Dr Murjani Banjarbaru disuguhkan dengan musik kedaerahan khas Banjar yang digiring 100 pemain panting, serta kesenian dayak.
Panting kolosal ini pun sempat menyita perhatian publik, dimana masyarakat berdatangan dan sejenak menghentikan aktivitas mereka untuk memadati sentral panggung Murdjani Banjarbaru Festival 2019.
Pemain alat musik panting khas budaya Banjar ini dimainkan oleh anak-anak muda yang sangat lihai memetik jarinya, dimana mereka merupakan binaan sanggar seni yang ada di Banjarbaru.
Tidak hanya penampilan panting kolosal, Tribute to Maestro Seni Banjarbaru, juga disuguhkan oleh para seniman budaya dari kota Palangkaraya yang di komando langsung oleh Wakil Walikota Palangkaraya Hj Umi Mastikah.
Seniman kota Palangkara ini menampilkan kesenian Hadrah dari sanggar Alkaroham dan menampilkan tarian khas Dayak Kalimantan Tengah, serta karungut dan tarian gelang dada.
Tidak kalah menarik, keseian budaya asal Kalimantan tengah ini, terkhusus saat tarian Mandau berlenggang dengan khas teriakannya, mengundang masyarakat untuk ikut menyaksikan sebuah karunia budaya leluhur milik kota Palangkara Kalimantan Tengah.