Mungkin karena sering terlihat sepedaan, maka beberapa kawan pernah bertanya tentang bagaimana cara bersepeda yang nyaman, sekaligus meminta saran bagian mana saja yang kira-kira harus diganti biar mengayuh makin sip.
Tapi seringkali mereka bertanya sekaligus suudzon dengan part sepeda saya yang katanya “pasti mahal”.
Nyatanya tidaklah demikian, seringkali jargon ada harga, ada rupa tidak berlaku untuk kenyamanan bersepeda.
Hal pertama yang saya sarankan biasanya adalah pengaturan posisi sadel, karena bagian itulah yang paling berpengaruh terhadap kenyamanan karena bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang paling sensitif.
Pengaturan ketinggian, kemiringan serta posisi maju mundurnya sadel yang paling utama diperhatikan, karena kurang presisi bisa berakibat punggung, kaki dan tangan yang pegal dan tidak nyaman.
Bila sudah didapat posisi yang nyaman, bersepeda puluhan kilometer pun tidak akan membuat capek yang berlebihan, asalkan bisa mengatur napas dan ritme kayuhan, tak perlu ngebut terburu-buru dan menjaga asupan air minum agar tidak dehidrasi.
Jika dirasa ingin lebih nyaman lagi dan ingin meningkatkan kualitas spare part, maka saran berikutnya adalah sesuai dengan petuah beberapa kawan maestro pesepeda, bahwa gantilah dulu bagian-bagian sepeda yang bergerak, itu artinya bagian yang terhubung dengan roda, karena roda yang berjalan loncer akan berakibat pada perjalanan yang makin lancar.
Seringkali bagian upgrade inilah yang sering membuat beberapa orang mengganti suku cadang dengan yang lebih baik hanya dikarenakan melihat punya orang lain yang sepertinya lebih bagus, tanpa peduli dengan prioritas.
Pokoknya ganti dengan merk atau tipe yang lebih bagus dan lebih mahal. Kalau ada dana lebih sih tidak apa-apa, beda cerita kalau budget pas-pasan tapi tetap maksa untuk meningkatkan kualitas, atau malah menambah jumlah sepeda lagi dengan jenis yang terbaru.
Tak akan ada habis-habisnya dan tak akan ada batasnya jika membicarakan hobi. Akan tetapi tentu selalu ada batas untuk semua hal.
Sepeda bagaimanapun adalah benda yang hanya bisa bergerak dengan tenaga manusia pemiliknya, yang hanya bisa mengayuh satu sepeda dalam satu kesempatan.
Jadi, tentu saja di luar masalah sepeda besi itu sendiri, tubuh pengendaranya yang harus menjadi prioritas utama, karena tujuan olahraga kan biar tubuh tetap sehat dan bugar.
Jadi, sebelum menentukan apapun, membuat skala prioritas adalah hal yang sangat vital, biar bisa mendahulukan hal yang lebih penting dibanding hal yang lainnya.
Adalah sebuah kekonyolan saat punya duit terbatas langsung memutuskan untuk upgrade, alih-alih mengamati bagian-bagian yang bisa diseting dan diperbaiki tanpa biaya.
Yang terpenting kan sepeda tetap bisa melaju di jalan dengan nyaman, walau untuk itu kadang hanya diperlukan beberapa tetes minyak untuk melumasi rantai.
Penentuan skala prioritas, tentu saja berdasarkan pengamatan dan mungkin beberapa saran dari ahlinya, kadang menentukan dan memperkirakan sendiri sesuatu bukannya bikin lancar, malah bikin kacau dan kesal sendiri, tentu saja untuk hal terakhir ini, tak cuma berkaitan dengan sepeda, bukan?