TERAS7.COM – Usaha dan upaya Pemerintah Kabupaten Banjar membuat masyarakatnya untuk dapat hidup lebih sehat, terutama di daerah pinghiran Sungai Martapura, mendapat apresiasi dari sebuah lembaga nasional.
Buktinya, perjuangan, kerja keras dan ikhtiar untuk menghapus jamban apung di sepanjang aliran Sungai Martapura, diganjar penghargaan, kali ini, penghargaan diberikan oleh Majalah Sindo Weekly yang berada di bawah naungan korporasi media ternama di Indonesia, MNC Group.
Dan penghargaan ini menjadi bukti sahih, upaya peningkatan mutu kesehatan lewat sanitasi yang bagus, Kabupaten Banjar dinilai dibanding daerah lain di Kalsel lebih aktif dan signifikan hasilnya.
Karena, Kabupaten Banjar menjadi satu satunya daerah di Kalimantan Selatan yang berhasil merengkuh penghargaan tersebut di bawah kepemimpinan Bupati H Khalilurrahman.
Kabupaten Banjar juga dinilai sebagai daerah inspiratif, mampu memberikan pemahaman dan mengajak warganya untuk mencintai dan menjaga lingkungan dengan tidak lagi buang hajat di sungai.
Penyerahan penghargaan pada anugerah Sindo Weekly Government Award 2018, dilaksanakan di Grand Ballrom – Hotel Pullman Jakarta, Kamis (5/4) malam diterima langsung oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman, yang saat itu hadir didampingi Ketua TP PKK Banjar Hj Raudhatul Wardiyah,.Sekda Banjar Ir.H.Nasrunsyah, MP, kadis PUPR H.Mokhammad Hilman, ST, MT, Kadis Kominfo Statistik & Persandian Dr.Ir.H.M.Farid Soufian, MS dan kabid Cipta karya PUPR Dr.Galuh Tantri Narindra, ST,MT.
Hadir pada acara tersebut Hary Tanoesoedibjo selaku Chairman MNC Group, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Pemerintah Kabupaten Banjar telah berhasil menghapus jamban apung secara bertahap di bantaran Sungai Martapura.
Terhitung, dalam dua tahun terakhir ini, sudah 264 unit jamban yang dihapus dari target seribu jamban sampai tahun 2021.
Bupati Banjar H. Khalilurrahman telah mencanangkan program penghapusan seribu jamban apung selama lima tahun masa pemerintahannya.
Pengangkatan jamban terapung dari Sungai Martapura tersebut, memang murni inisiatif Bupati Banjar KH Khalilurrahman.
Program ini sempat dinilai terlalu berat, karena bersinggungan langsung dengan kebiasaan lama warganya.
Memang tidak dapat dipungkiri kehidupan masyarakat Kabupaten Banjar sebagian besar sangat bergantung pada sungai, akan tetapi pesatnya pertumbuhan jamban apung yang saat ini yang mencapai ribuan justru dapat mencemari kualitas air sungai dan lingkungan yang menimbulkan berbagai penyakit berbahaya bagi kesehatan masyarakat Kabupaten Banjar.
Ditambah lagi kualitas air Sungai Martapura juga dinilai sudah tidak layak lagi digunakan untuk aktifitas mandi apalagi minum.
Oleh karena itu Bupati Banjar KH Khalilurrahman, menelurkan program penghapusan jamban apung, karena memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat, terutama dilihat dari segi lingkungan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Banjar.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk Pemerintah Kabupaten Banjar, namun merupakan penghargaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya yang berada di bantaran Sungai Martapura,” terang pria yang kerap disapa Guru Khalil ini.
Ia berharap, semua dapat terus menjaga sungai, dengan memeliharanya dan peduli terhadap kebersihan sungai.