TERAS7.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, Jumat (8/10/2021), menggelar jumpa pers menjelang opening ceremony Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-5, di Lobby Balaikota Banjarmasin.
Tak tanggung-tanggung, jumpa pers tersebut dipimpin oleh Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Muhammad Ikhsan Alhak, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Windiasti Kartika serta PLT Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Dolly Syahbana.
Diketahui, BSF ke-5 ini akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring di tiga tempat yaitu Atrium Dutamall Banjarmasin, Plaza Hotel Mercure dan Rumah Sasirangan Kreatif.
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina menerangkan, kegiatan BSF tersebut dilaksanakan berdasar pada aturan Kemendagri yang memang memberikan peluang untuk berkegiatan di sarana publik, seperti event parawisata bisa dibuka dengan kapasitas 25%.
Kendati begitu, tegasnya, kegiatan dilaksanakan tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Dengan demikian, lanjut Ibnu, Pemerintah Kota melalui event ini memberikan contoh juga kepada masyarakat, bahwa kegiatan event masih dibolehkan tetapi dengan pengaturan yang sangat-sangat ketat.
Pada kesempatan yang sama, imbaunya, untuk pelaksanaan event semacam ini dengan model hybrid, yaitu online dan offline.
Orang nomor satu di Pemko Banjarmasin ini juga mengungkapkan, Menparekraf juga akan memberikan sambutan secara virtual. Bahkan rencananya di hari terakhir kegiatan akan ada sambutan dari Nur Asia Uno atau istri Menteri Sandiaga Salahuddin Uno.
“Rencana hadir secara fisik, tapi sebelumnya juga ada sambutan beliau, tapi secara online saja,” terangnya.
Dikatakan Ibnu Sina, pelaksanaan BSF ke-5 ini sangat onggar spacenya. Pasalnya dilaksanakan di beberapa tempat. Ada yang di outdoor Hotel Mercure kemudian ada indoornya di Atrium Duta Mall. Tidak seperti tahun sebelum masa pandemi Covid 19, biasanya pelaksanaannya di Siring kawasan Menara Pandang.
“Kalau disitu kita tidak berani karena tidak mungkin bisa kita mengendalikan masyarakat atau pengunjung. Sementara untuk yang di indoor ini, di lokasi itu meski hanya di batasi 100 orang saja, tetapi kegiatan masih bisa dilaksanakan,” pungkasnya.