TERAS7.COM – Menyambut tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melakukan proses persiapan pembelajaran di sekolah pasca diterapkannya belajar mengajar dirumah sejak beberapa bulan lalu.
Kembalinya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah yang rencananya akan mulai pada tanggal 15 Juli 2020 mendatang, mengharuskan Disdik HSS menyiapkan segala bentuk protokol kesehatan.
Kepala Disdik HSS, Siti Erma menuturkan, dengan format yang ada nantinya diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 dilingkungan pendidikan saat proses pembelajaran di sekolah.
“Kegiatan belajar tentu kita harus mengikuti protokol kesehatan, kita sudah mengalihkan beberapa anggaran untuk penanganan Covid-19 di bidang pendidikan,” ucap Siti Erma, Jumat (25/6).
Sebelum memasuki tahun ajaran baru, seluruh tempat pendidikan khususnya sekolah di HSS diharuskan sudah terpenuhi berbagai fasilitas pendukung pencegahan Covid-19, diantaranya wajib terdapat tempat cuci tangan dan sabun.
Selain berbagai fasilitas demi memenuhi protokol kesehatan, Dinas Pendidikan HSS juga mempersiapkan ruang belajar murid dibeberaap sekolah.
“Rencana nantinya ruang kelas akan kita sesuaikan, kita beri jarak atau physical distance minimal 1 meter. Yang tadinya misalkan ada 40 murid bisa dikurangi 20 murid,” ujarnya.
Diterangkan, masa pandemi kali ini mengharuskan pihak Disdik HSS untuk mengatur proses pembelajaran yang efektif, dan berencana akan memangkas waktu kegiatan belajar mengajar disemua jenjang pendidikan.
“Kemungkinan nanti akan kita bikin shift waktu belajarnya, ini salah satu langkah pencegahan dari kita agar anak-anak terhindar paparan Covid-19,” terangnya.
Terkait efektivitas proses belajar dirumah yang diterapkan beberapa bulan lalu, Siti Erma menilai sudah berjalan dengan baik meski terdapat beberapa kendala saat pelaksanaannya dikarenakan faktor lokasi wilayah yang sebagian masih sulit terjangkau.
“Progresnya cukup baik, tapi tenaga pengajar kita sedikit kesulitan saat melakukan monitoring anak-anak dikarenakan lokasi yang sulit dijangkau terlebih didaerah pegunungan, ditambah tidak semua daerah disana tersedia jaringan internet,” imbuhnya.
Selama proses belajar mengajar dipindahkan kerumah, seluruh dewan pengajar di sekolah diminta untuk berperan aktif untuk melakukan monitoring ke setiap anak didik mereka masing-masing.
“Satu minggu sekali kita minta laporan mereka, jadi kita tau perkembangannya, Alhamdulillah sampai ini sudah berjalan cukup baik dan semoga tahun ajaran baru nanti mereka bisa kembali bersekolah lagi,” tandasnya.