TERAS7.COM – Pengembangan Balai Benin Ikan (BBI) di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai penyedia bibit ikan dinilai penting oleh pemerintah setempat.
Pasalnya, saat mulai terbentuknya kampung-kampung budidaya di PPU, petani yang tergabung dalam kelompok budidaya perikanan (Pokdakan) saat ini masih menghadapi tantangan terkait ketersediaan bibit dan pakan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rozihan Azward beberapa waktu lalu.
“Untuk saat ini, belum ada pabrik pakan di daerah ini,” ujar Rozihan.
Rozihan menjelaskan bahwa kendala tersebut menjadi hambatan dalam pengembangan usaha budidaya ikan.
Meski begitu, Rozihan optimis bahwa Dinas Perikanan Kabupaten PPU memiliki strategi untuk mengatasi masalah ini. Pihaknya berencana membantu menyediakan alat-alat pengolahan pakan meskipun masih dalam skala kecil.
“Khususnya untuk kelompok-kelompok pembudidaya di desa dan kelurahan,” ujarnya.
Selain mengatasi masalah bibit dan pakan, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perikanan.
“Kami merencanakan peningkatan kapasitas petani budidaya, termasuk bagi aparatur pemerintah, mungkin pekan ini atau pekan depan,” jelasnya.
Rozihan juga memberikan kabar terkini tentang BBI, yang saat ini memasuki tahap pemijahan ikan nila. Ikan nila dikenal sebagai salah satu jenis ikan konsumsi air tawar yang mudah dibudidayakan di daerah ini dan memiliki nilai ekonomis yang cukup baik.
“Kami akan mengembangkan bibit ikan nila, lele, dan patin,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengembangan BBI dapat menjadi pendorong utama bagi sektor budidaya perikanan di Kabupaten PPU, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.