TERAS7.COM – Kalimantan Timur bakal menjadi lokasi Ibukota Negara baru (IKN) Republik Indonesia tepatnya di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal ini juga sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang diteken langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Gagasan untuk melakukan pemindahan IKN ini bukan lah tanpa alasan, karena sebenarnya ide pemindahan ini pernah disampaikan oleh Presiden pertama, Soekarno pada tahun 1957, yang mana pada masa itu Palangkaraya menjadi lokasi yang dipilih.
Dalam hal ini, peran serta pemuda dirasa sangatlah penting untuk menyukseskan perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur nantinya.
Demisioner Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banjarbaru, Hizatul Istiqamah menganggap bahwa sudah saatnya pemuda menyiapkan dirinya untuk menyambut IKN baru.
Terlebih menurutnya, Provinsi Kalimantan Selatan juga bakal menjadi daerah penyangga IKN Nusantara, karena posisinya yang bersebelahan dengan Kalimantan Timur.
“Perlu rasanya kita sebagai pemuda selalu mengawal serta bersinergi untuk mensuport segala sektor guna menunjang kesiapan Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibukota Negara Baru,” ujarnya. Jumat (26/08/2022).
Menurutnya, perpindahan IKN nantinya ke Kalimantan Timur tentunya akan memunculkan dampak terhadap Kalsel, baik itu positif maupun negatif.
Sisi positif menurutnya, akan banyak pembangunan infrastruktur serta fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat, dan negatifnya adalah berkurangnya lahan di Bumi Lambung Mangkurat.
“Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu pusat perhatian Pemerintah Indonesia mengenai pembangunan karena lokasinya bersebelahan dengan IKN nantinya, dan negatifnya akan terjadinya pengurangan lahan di Kalimantan Selatan, dikarenakan pembangunan serta perluasan jalan menuju IKN,” jelasnya.
Dari segi ekonomi menurutnya juga akan menguntungkan bagi Kalsel, karena akan meningkatkan kebutuhan, pangan dan papan, serta indeks kesejahteraan petani.
Di sisi lain, menurutnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di Kalsel juga menjadi aspek penting dalam menyambut pemindahan IKN.
“Tentunya sangat potensial bagi para pemuda Kalimantan Selatan sebagai penunjang keberhasilan IKN asalkan dipersiapkan dari sekarang SDM yang unggul,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, PMII harus mengambil peran dalam mengawal serta mensuport segala sektor-sektor yang menentukan kesiapan Kalimantan Selatan sebagai penyangga IKN.
“Kader-kader PMII harus berperan aktif di setiap bidang keahliannya masing-masing, guna bersama-sama saling bersinergi dengan pemerintah daerah serta provinsi untuk menata peradaban di segala sector yang dibutuhkan, karena sudah seharusnya kita sebagai pemuda Kalimantan Selatan penerus masa depan harus menyiapkan diri untuk dapat memasuki kedalam sector-sector yang dibutuhkan,” jelasnya.
Jika tidak dimulai sejak sekarang, ia khawatir kader PMII tidak dapat mengambil bagian dari perkembangan Kalsel saat jadi penyangga IKN di Kaltim nantinya.
“PMII menyiapkan kader-kadernya untuk menjadi penyongsong peradaban di Kalimantan Selatan yaitu akan mudah tergerus zaman dan lebih parahnya kader-kader PMII Kalimantan Selatan tidak dapat mengambil bagian dari perkembangan zaman ketikan nantinya Kalimantan Selatan menjadi penyangga IKN,” ucapnya.
Maka dari itu, dirinya berjanji akan mengupayakan kader PMII Kalimantan Selatan agar siap untuk menyongsong perpindahan serta pembangunan IKN di Kaltim.
“Saya berikhtiar dengan mancalonkan diri menjadi Ketua PKC PMII Kalimantan Selatan, guna mengupyakan untuk menyiapkan kedepannya kader-kader PMII Kalimantan Selatan,” katanya.
Melalui pemindahan IKN ke Kaltim ini, ia berharap dapat melahirkan hal-hal baru yang membawa arah Indonesia menjadi lebih baik, khususnya masyarakat Kalsel.