TERAS7.COM – Anggota Komisi I DPRD Kota Banjarbaru, Windi Novianto kembali melaksanakan reses, kali ini di Jalan Guntung Damar RT 12 RW 03, Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Minggu (19/03/2023).
Selain guna menyerap aspirasi, dalam reses kali ini, Windi turut memberikan sosialisasi edukasi terkait stunting kepada masyarakat Kelurahan Guntung Payung.
Bukan tanpa alasan, sosialisasi edukasi ini diberikan Windi, karena dilatar belakangi oleh meningkatnya angka stunting di Kota Banjarbaru, dari 19% menjadi 22,1%.
Khusus Kelurahan Guntung Payung, Windi menyebutkan, pada tahun 2023 ini ada kenaikan kasus anak mengalami stunting, dibanding tahun 2022 lalu.
“Untuk Kelurahan Guntung Payung, anak yang stunting tahun lalu sebanyak 2 orang, dan pada tahun ini bertambah 4 orang, jadi akan kenaikan 2 orang,” ujarnya.
Oleh karenanya, dalam reses kali ini, Windi mengajak kader posyandu yang ada di Guntung Payung dan Hipuman Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Hima Kesmas FK ULM), untuk ikut serta dalam memberikan sosialisasi edukasi kepada warga setempat.
Lalu, untuk persoalan posyandu lainnya seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dikatakan Windi juga menjadi aspirasi dari masyarakat, khususnya kader posyadu setempat.
Meskipun, ia bersama Anggota DPR RI, Muhamamd Rifqinizamy Karsayuda sudah sempat menyalurkan bantuan PMT ke posyandu, tapi tetap belum mencukupi kebutuhan tersebut di Kota Banjarbaru.
Kemudian, terkait insentif kader posyandu di Kota Banjarbaru yang terbilang masih rendah juga menjadi perhatiannya dalam reses kali ini.
“Kalau hitung mereka itu (kader posyandu -red) insentifnya 1,2 juta rupiah setahun, sebulan bisa dianggap hanya 100 ribu rupiah,” sebutnya.
Padahal kata Windi, pihaknya di DPRD Kota Banjarbaru sudah mengupayakan kenaikan insentif kader posyandu, namun hal ini urung terealisasi dikarenakan anggaran daerah saat ini yang masih belum cukup.
“Di DPRD Kota Banjarbaru pun sudah disuarakan dalam dua kali pembahasan anggaran, tapi masih belum bisa karena kemampuan keuangan daerah kita belum cukup,” tutupnya.
Sementara itu, Muhammad Fadhil dari Hima Kesmas FK ULM membenarkan, berdasarkan data dan hasil penelitian di Kelurahan Guntung Payung, ditemukan beberapa keluarga yang anaknya mengalami permasalahan stunting.
“Untuk keadaan di Guntung Payung tersendiri, berdasarkan data dan penelitian memang beberapa kali menemukan ada keluarga atau masyarakat yang anaknya mengalami permasalahan gizi,” tuturnya.
Maka dari itu, dalam reses kali ini, ia mengatakan, Hima Kesmas FK ULM beperan untuk memberikan sosialisasi preventif kepada warga Guntung Payung mengenai pencegahan stunting.