TERAS7.COM – Calon Walikota Banjarmasin, yang juga mantan Sekdaprov Kalsel, H. Abdul Haris Makkie menegaskan, tidak ada kalimat penggusuran di benaknya.
Ia menyatakan, yang diperlukan Banjarmasin adalah penataan, bukan aksi penggusuran untuk mengelola Kota Banjarmasin.
“Penggusuran sebuah pemukiman hanya memindah masalah, itu tidak menyelesaikan masalah, ini masyarakat kita, yang harus kita perhatikan,” terangnya.
Ia sangat tidak sepakat, kalau untuk kawasan pemukiman marginal disebut pemukiman kumuh, yang harus digusur untuk memperindah kota.
“Selesaikan masalah dengan solusi, dan solusi untuk itu adalah penataan kota,” ucapnya.
Rumah warga di pemukiman marginal yang dikategorikan tidak layak dari sisi kesehatan maupun keamanan yang berdiam dirumah, harus di tata, sebagaimana rupanya agar layak.
“Pemerintah harus hadir disaat itu untuk membantu rakyatnya, bukan malah main gusur, kalau ditata dengan baik dan benar, kan jadi layak,” cetus Haris Makkie.
Kalau persoalan anggaran penataan, menurutnya hal itu tergantung dari bagaimana kebijakan pimpinan daerah.
“Inikan soal, berani tidak, mau tidak, berbuat kebaikan untuk rakyatnya, kalau kami mulai awal berniat, apabila diamanahi menjadi pimpinan daerah, kenyamanan masyarakat, peningkatan dan kebangkitan kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama kami,” tegas pria yang juga Ketua PWNU Kalsel ini.
Kuncinya terang Haris Makkie, Kota Banjarmasin perlu penataan dan pengembangan kota, bukan penggusuran.