TERAS7.COM – Usai pelaksanaan Pilpres dan Pileg tahun 2019, masyarakat Indonesia kembali bersiap menghadapi Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun depan.
Diperkirakan terdapat 273 Daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak tahun 2020 , termasuk diantaranya adalah Kabupaten Banjar yang akan memilih Bupati-Wakil Bupati Banjar periode mendatang.
Mendekati pelaksanaan Pilkada, suhu politik di Kabupaten Banjar mulai memanas, terbukti dengan berbagai tokoh yang ada di Kabupaten Banjar disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati Banjar.
Sebut saja ada dari pertahana yaitu Bupati Banjar H. Khalillurrahman yang kemungkinan akan mencalonkan diri kembali menjadi Bupati Banjar periode kedua.
Begitu pula dengan Wakil Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur yang akan bertarung kembali dengan kendaraan politik Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Ada pula dari kalangan Pemerintahan seperti Sekdako Banjarbaru, Said Abdullah yang mengatakan akan maju sebagai bakal calon Bupati Banjar saat ditemui dalam pelaksanaan open house di kediamannya di Indrasari, Martapura pada kamis (13/6).
“Insya Allah pada Pilkada 2020 saya akan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Banjar. Sudah ada Partai Politik (parpol) yang bersedia mendukung. Saya tinggal menunggu surat resmi dari Parpol, sedangkan untuk calon Wakil Bupati diserahkan pada pertimbangan Parpol pengusung,” katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banjar Saidan Pahmi ketika ditanya soal calon Kepala Daerah memberikan komentar bahwa Kabupaten Banjar tidak akan kekurangan figur yang layak maju sebagai calon Bupati di Kabupaten Banjar Periode mendatang.
“Selain petahana guru Kholil dan H. Saidi yang diprediksi maju, figur lainnya masih banyak yang mungkin layak jadi nominasi sebagai bakal calon kepala daerah. Yakni ada Ketua DPRD H. Rusli, Andien Sofyannor, Aditya Mufti Arifin dan mungkin ada pendatang baru, bisa dari tokoh masyarakat, birokrat, pengusaha atau para politisi yang ada di Kabupaten Banjar seperti petinggi-petinggi partai di Kabupaten Banjar”, pungkasnya.
Ketika ditanya apakah ia siap untuk maju sebagai salah satu calon Kepala Daerah di Kabupaten Banjar, Saidan Pahmi menepis hal ini.
“Sementara ini saya masih menjadi anggota DPRD di Kabupaten Banjar saja apalagi saat ini saya terpilih kembali sebagai Anggota DPRD periode 2019 – 2024”, ungkapnya.
Mengenai dukungan partainya di Pilkada, Saidan menjelaskan bahwa ia mengikuti arahan dari pimpinan partai sembari memberikan sumbangsih saran dan pemikiran buat kabupaten Banjar ke depan.
“Kita ingin agar kabupaten Banjar ke depan lebih baik lagi, itu jelas komitmen kami di Partai,” tambahnya.
Tak hanya melalui jalur partai politik, jalur Independen pun akan juga diramaikan oleh mereka yang ingin menduduki kursi Bupati Banjar ini, diantaranya adalah Pembakal Mandikapau Barat, Abdul Basit.
Melalui posting Abdul Basit di akun Facebook pribadinya, ia mengatakan siap maju sebagai bakal calon Bupati Banjar melalui jalur independen.
“Pemilu tahun 2019 tentang pemilihan Presiden dan anggota legislatip sdh selesai. Tahun 2020 kita akan pemilihan Kepala Daerah seharusnya sdh ada yg berani untuk mencalonkan diri baik melalui Partai Politik atau jalur independen. “AKU SALAH SATUNYA MENCALON DIRI MELALUI JALUR INDEPENDEN””, tulisnya pada Kamis (13/6) malam.
Saat ditemui di salah satu rumah makan di Banjarbaru pada Jumat (14/6), Pembakal yang pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjar selama 2 periode ini membenarkan keinginannya untuk maju sebagai bakal calon Bupati Banjar melalui jalur independen.
“Benar saya akan mencalonkan diri melalui jalur independen. Selain itu tujuan saya mengumumkan hal tersebut melalui medsos untuk calon lain yang juga ingin maju dalam Pilkada di Kabupaten Banjar bisa muncul sekarang. Dengan demikian masyarakat bisa menilai si calon dan menentukan pilihannya jauh-jauh hari. Jangan hanya muncul ketika mendekati hari pendaftaran,” ujar Abdul Basit.
Mantan politisi PAN Kabupaten Banjar ini menambahkan tidak menampik jika ada Parpol yang ingin mengusung dirinya sebagai calon Bupati Banjar.
“Saya siap kalau ada Parpol yang melamar, tapi hanya sebagai Bupati saja. Saya tak mau dicalonkan sebagai Wakil Bupati, kalau ada yang menawarkan saya mikir dulu. Karena harus ada perjanjian dengan si calon Bupati supaya nanti tidak pecah ditengah jalan. Kan kalau pecah seperti yang banyak terjadi nanti malu kita, apalagi calon Kepala Daerah diusung satu paket,” tegasnya.
Walaupun memprioritaskan pencalonan dirinya melalui jalur Independen yang banyak dinilai merupakan jalan yang sulit, Abdul Basit optimis bisa maju ke pemilihan tahun depan.
“Kata orang sulit, makanya saya mencoba tampil. Soal urusan menang atau kalah di Pilkada itu urusan lain. Masyarakat sendiri banyak yang memberikan dorongan saya untuk maju, apalagi melihat track record saya sebagai anggota Dewan. Saya sendiri akan menjual visi dan misi saya untuk membangun Kabupaten Banjar dengan memajukan setiap desa melalui dengan memaksimalkan penggunaan dana desa dan perbaikan dalam pelayanan pada masyarakat,” urai Abdul Basit.
Sementara Ketua KPU Kabupaten Banjar, Muhaimin saat dihubungi melalui sambungan telpon mengenai Pilkada 2020 di Kabupaten Banjar mengatakan pihaknya masih menunggu aturan teknis pemilu 2020 yang masih dalam proses penyusunan oleh KPU RI pada Juni 2019 ini.
“Mereka yang akan maju melalui Partai Politik atau Independen memiliki kesempatan yang sama dalam Pilkada 2020. Hal ini sesuai aturan dalam undang-undang yang memberikan hak bagi setiap warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan,” katanya.
Khusus mengenai calon Bupati-Wakil Bupati Banjar melalui jalur Independen, Ia menambahkan tinggal menunggu keputusan dari KPU RI untuk mekanismenya dalam Pilkada yang rencananya dilaksanakan pada September 2020 ini.
“Kita tunggu mekanisme saja bagaimana. Yang pasti untuk calon Kepala Daerah melalui independen berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada harus mengumpulkan dukungan berupa KTP sebanyak 6,5-10% dari total jumlah DPT di daerah tersebut,” ungkap Muhaimin.