TERAS7.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Balangan kembang usaha dalam upaya menggali potensi ekonomi dari ubi porang.
Dalam hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas pertanian, Rizkianor Fauzi saat dikunjungi teras7.com Rabu (11/11/20) mengatakan, salah satu upayanya untuk meningkatkan kualitas Porang Balangan, dengan melakukan sertifikasi bibit para petani porang.
“Kami (Dinas pertanian) merencanakan pada tahun 2021 nanti, ingin sertifikasi benih porang para petani, yang pertama bertujuan supaya bibit porang, yang di jual oleh petani porang di Kabupaten Balangan aman dan sesuai aturan pertanian,” ucapnya.
Dan kemudian lanjutnya, tahun depan ada demplot, karena kita pun, berupaya mengusulkan bantuan melalui dana kementrian melalui provinsi. Karena keinginan kami porang ini masuk didalam pembinaan kementerian secara langsung.
Karena memang selama kita terkait masalah porang, belum sama sekali tersentuh sama sekali oleh APBN, untuk di Kalimantan Selatan, tetapi kalau di daerah lain sudah ada.
Karena ini ada peluang dan memang di balangan ini dominasi porang telah mulai naik, dan ditambah melalui komunitas petani porang ASPEPORIN ( Asosiasi Pelestari Sumber Daya Porang Indonesia), Balangan, yang kini anggotanya sekitar 700 an lebih yang telah terdaftar.
“Inilah yang nantinya kita kembangkan entah itu menggunakan dana APBD atau APBN,” ucapanya untuk program ditahun depan.
Lebih lanjut ia menerangkan, untuk saat ini kami juga sedang berupaya bersama Balitbangda untuk pengadaan pengolahan hasil porang di tahun 2021. Salah satunya pemotong porang supaya berbentuk chips untuk meningkatkan harga jualnya.
“Harga perkilonya saja untuk umbi porang yang belum diolah sama sekali harganya berkisaran sekitar Rp. 4000 – Rp 10.000 per kilo, sedangkan umbi porang yang setengah jadi atau berbentuk chips harganya berkisar pada angka Rp.10.000 -Rp. 17.000, per kilonya,” jelas Rizkianor Fauzi.
” Sehingga dengan adanya alat tersebut akan membuat harga ubi porang akan stabil dan mungkin saja akan meningkat. Kareena, Kabupaten menjual produk dari bahan baku ubi porang yang menjadi komoditas ekspor, ” lanjutnya.
Kami sendiri selain memberikan solusi supaya harga jual Porang mahal, kami juga siap membantu mencarikan pengepul atau pembeli Porang dalam hal pemasaran.
Di tempat terpisah ditemui salah seorang petani sukses Porang asal Kabupaten Balangan, Joni Sulistianto mengatakan bahwa salah satu keuntungan menanam porang adalah kita mendapatkan pekerjaan sampingan.
“Yang jelas melalui porang bisa mendapatkan pendapatan, hasil sampingan selain pendapatan utama bertani, tanam padi atau menyadap karet, meskipun sampingan porang, kita buktikan mampu melebihi hasil dari pendapatan pokok menyadap karet,” ucap Joni sapaan akrab ketua ASPEPORIN Balangan ini.
Selain itu ujarnya, hasil dari porang juga mampu mengangkat perekonomian keluarga, masyarakat desa lewat tanaman porang ini.
Ia ingin ekspektasi porang kedepan akan menjadi primadona komoditas, unggulan yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat. Tidak terfokus dengan kebun hanya dengan karet.
Kita mendorong banyak warga atau petani desa, supaya terangkat dari kemiskinan melalui budidaya porang ini, sudah kami buktikan dengan beberapa warga yg panen,dengan hasil puluhan juta.
“Potensi porang jika tanam satu hektar bisa mendapatkan Hasil ratusan juta, inilah kelebihan Porang,” ungkapnya.
Tentunya, untuk membumikan porang perlu intervensi dan dukungan kepada semua pihak, seperti Dinas pertanian, Ketahanan Pangan, dan Balitbangda.