TERAS7.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru sebelumnya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III, sesuai instruksi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Namun, beberapa hari kemudian, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Kota Banjarbaru dikeluarkan dari PPKM Level III.
Sehingga Pemko Banjarbaru pun turut membatalkan penerapan kebijakan yang sebelumnya sudah disahkan.
Menyikapi hal ini, menurut Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari, kebijakan yang yang terkesan plin plan tersebut sangatlah membingungkan masyarakat.
“Terlebih untuk sektor vital, seperti Kesehatan dan Pendidikan yang notabenenya perlu kepastian,” ujar Emi.
Lanjutnya, seharusnya Pemko dapat bersikap sesuai fakta di lapangan. Dimana maping data Covid-19 di Banjarbaru menjadi dasar.
Status PPKM dan sejenisnya, menurut Emi tidak perlu selalu mengikuti pemerintah pusat.
Seharusnya ucap Emi, Pemko memiliki sikap sendiri, yang berdasarkan kondisi faktual di lapangan, seperti maping data Covid-19 di Banjarbaru.
“Dimana data itu seharusnya bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan,” ungkapnya.
Lebih jauh, menurut Emi, yang terpenting terkait perhal ini ialah bagaimana tingkat kesiapan dan penanganan Pemko Banjarbaru, terlebih di sektor vital seperti kesehatan dan pendidikan.
“Apakah kita sudah memiliki antisipasi seperti tempat isolasi alternatif dalam menghadapi membludaknya pasien ?. Nah, harusnya ini bisa menjadi indikator,” terangnya.
Kemudian di sektor pendidikan, tingkat kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas juga perlu diperhatikan.
Menurutnya, Pemko seharusnya dapat menginventarisir jumlah sekolah yang siap dalam hal infrastuktur.
Selain itu, dikatakan Emi, jika perlu Standar Opersional Prosedur (SOP) mengenai PTM terbatas juga dibuat untuk mempermudah pelaksanaannya.
“Jadi menurut saya, hal-hal ini yang seharusnya menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan, jangan hanya kebijakan pemerintah pusat saja yang diikuti, yang mana malah membuat bingung karena berubah-ubah,” tandasnya.