TERAS7.COM – Program Pelita Kesah (Pelajar Aktif Pengolah Sampah) menyasar sekolah adiwiyata yang sudah memahami pengelolaan sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Misalnya daun pohon itu mereka olah menjadi kompos, kemudian barang bekas diolah jadi barang yang bisa dipakai lagi atau daur ulang,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU), Syamsiah.
Selain itu, DLH PPU juga melakukan pengenalan sampah sejak usia dini, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD) hingga Taman Kanak-Kanak (TK).
Menurut Syamsiah, pengenalan sampai kepada anak usia dini ini agar cara pandang para anak sudah bisa memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Pasalnya kata Syamsiah, lebih mudah memberikan pemahaman dan mengajari mengenai sampah kepada anak usia dini.
“Kalau masih anak-anak itu mudah diberikan pengenalan atau meminta mereka buang sampah. Misalnya, nak tolong sampahnya dibuang pada tempatnya,” ujarnya.
Namun berbeda bila dikenalkan kepada orang dewasa, karena cara pandang mereka juga berbeda. Bahkan menurutnya, cukup sulit untuk menyampaikan atau memberikan kesadaran mengenai sampah kepada orang dewasa.
“Kalau kalau kita minta buang sampah, paling nanti jawabnya kenapa nyuruh-nyuruh atau malah marah-marah,” katanya.
Syamsiah menjelaskan bahwa pengolahan dan penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama termasuk masyarakat.
Masyarakat menurutnya harus memiliki kesadaran untuk mengolah sampah mereka dan membuang di tempat yang telah ditentukan.
“Kalau tanpa kesadaran masyarakat maka masalah sampah ini tidak akan pernah selesai. Biar seribu petugas DLH juga tidak bisa selesaikan masalah ini tanpa ada keterlibatan masyarakat untuk ikut penangani sampah,” tukasnya.